Techfin Insight – Di tengah tren melek finansial, semakin banyak anak muda yang mulai melirik saham sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan uang.
Tapi sebelum kamu buru-buru download aplikasi investasi dan mulai beli saham, penting banget untuk memahami dasar-dasarnya.
Artikel ini akan membantu kamu memahami saham lewat penjelasan sederhana dan analogi yang relevan.
1. Saham Itu Seperti Kamu Punya “Sebagian” dari Perusahaan
Bayangkan kamu dan teman-temanmu patungan mendirikan sebuah bisnis, misalnya kedai kopi. Kalau kamu menyetor modal sebesar 20% dari total biaya, maka kamu punya 20% kepemilikan atas bisnis tersebut.
Saham bekerja dengan prinsip yang sama. Saham adalah bukti kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan yang sudah go public (terdaftar di bursa efek).
Artinya, ketika kamu membeli saham PT XYZ, kamu menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut—meskipun hanya memiliki sebagian kecil dari total kepemilikannya.
Semakin besar jumlah saham yang kamu miliki, semakin besar pula pengaruh dan potensi keuntunganmu dari kinerja perusahaan itu.
Jadi, membeli saham = membeli sebagian kecil perusahaan.
2. Buy dan Sell: Prinsip Dasar Jual Beli Saham
Dalam dunia saham, istilah buy (beli) dan sell (jual) sangat penting. Tujuan utamanya sederhana: beli di harga rendah, jual di harga tinggi.
Selisih antara harga beli dan harga jual itulah yang disebut capital gain.
Misalnya kamu membeli saham seharga Rp1.000 per lembar, lalu menjualnya seharga Rp1.500. Maka kamu mendapat keuntungan Rp500 per lembar.
Tapi sebaliknya, jika kamu menjualnya di harga Rp800, maka kamu mengalami capital loss alias rugi.
3. Capital Gain Itu Seperti Jual Sapi Setelah Gemuk
Untuk lebih mudahnya, bayangkan kamu membeli seekor anak sapi dengan harapan bisa menjualnya saat sudah besar dan sehat.
Ketika sapi itu dijual lebih mahal daripada harga beli, maka kamu mendapat keuntungan. Ini sama seperti capital gain dalam saham.
Namun kalau sapinya malah sakit atau harganya turun, dan kamu tetap memutuskan menjual, maka kamu akan rugi alias boncos.
Inilah yang terjadi saat saham kamu dijual di bawah harga belinya.
4. Dividen Itu Seperti Dapat Susu dari Sapi yang Kamu Pelihara
Tidak semua orang membeli saham dengan tujuan untuk menjual kembali. Ada juga yang membeli untuk mendapatkan dividen.
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham. Jika kamu menyimpan saham dari perusahaan yang rajin membagikan dividen, maka kamu bisa mendapat penghasilan rutin setiap tahun, meskipun tidak menjual sahamnya.
Analoginya begini: kamu punya seekor sapi, tapi tidak menjualnya. Sapi itu terus menghasilkan susu, dan kamu mendapatkan bagiannya. Itulah dividen.
Biasanya, perusahaan besar dan stabil lebih sering membagikan dividen dibandingkan perusahaan baru yang masih fokus tumbuh.
5. IPO: Saat Perusahaan “Resmi” Dilepas ke Publik
Sebelum suatu saham bisa kamu beli di aplikasi investasi, perusahaan tersebut harus melewati proses yang disebut IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum perdana.
Ini adalah proses ketika sebuah perusahaan untuk pertama kalinya menawarkan sahamnya ke masyarakat melalui bursa efek.
Dengan melakukan IPO, perusahaan bisa mendapatkan dana segar dari publik untuk mengembangkan bisnisnya.
Di sisi lain, publik (seperti kamu) bisa membeli sebagian kepemilikan perusahaan itu.
Banyak investor menyukai saham IPO karena harganya bisa melonjak dalam waktu singkat, tapi tentu saja risikonya juga lebih tinggi.
Istilah-istilah Saham Lain yang Perlu Kamu Tahu
Selain istilah di atas, berikut beberapa istilah penting lainnya:
- Lot: Satuan pembelian saham di pasar Indonesia adalah per 1 lot = 100 lembar saham. Jadi kalau harga saham Rp500, kamu butuh Rp50.000 untuk membeli 1 lot.
- Broker/Sekuritas: Perusahaan yang menjadi perantara transaksi jual beli saham. Kamu tidak bisa langsung beli saham tanpa lewat broker.
- IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan): Indeks yang mencerminkan kinerja seluruh saham di Bursa Efek Indonesia. Kalau IHSG naik, rata-rata saham sedang naik juga.
- Kode Saham: Setiap perusahaan punya kode unik di bursa, misalnya BBRI untuk Bank BRI, GOTO untuk GoTo, dan seterusnya.
- Right Issue dan Stock Split: Istilah lanjutan dalam saham, tapi untuk pemula kamu cukup fokus ke hal-hal dasar dulu.
Mulai dari Pemahaman, Bukan Ikut-ikutan
Saham bukan cara cepat kaya, tapi bisa jadi cara cerdas membangun kekayaan jangka panjang kalau kamu paham risikonya.
Mulailah dari perusahaan yang jelas dan terpercaya.
Jangan asal ikut-ikutan beli karena lihat media sosial. Dan ingat, selalu gunakan aplikasi investasi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Saham bukan mainan, tapi juga bukan sesuatu yang harus ditakuti. Dengan pemahaman dasar seperti ini, kamu sudah selangkah lebih siap untuk masuk ke dunia investasi yang sesungguhnya.
Semakin banyak kamu belajar, semakin bijak kamu mengambil keputusan finansial.
Jadi, jangan takut mulai, tapi pastikan kamu paham dulu.
Komentari lewat Facebook