Jakarta, Techfin Insight – Sistem pembayaran berbasis QR Code standar Indonesia, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), akan segera menjangkau lebih banyak negara di tahun 2025.
Setelah sukses digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand, Bank Indonesia kini membidik ekspansi QRIS ke lima negara strategis: Jepang, China, Korea Selatan, India, dan Arab Saudi.
Langkah besar ini dimulai dengan peluncuran penggunaan QRIS di Jepang yang dijadwalkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan, Rabu (22/5/2025).
“Mudah-mudahan tanpa halangan kita bisa launching penggunaan outbound itu (QRIS) tanggal 17 Agustus yang akan datang. Jadi, orang Indonesia yang pergi ke Jepang nanti bisa menggunakan pembayaran dengan scan QR di Jepang,” jelas Filianingsih.
China Siap Menyusul Jepang
Setelah Jepang, China menjadi negara berikutnya yang tengah dalam proses finalisasi kerja sama teknis dan operasional.
Kolaborasi ini melibatkan Union Pay International (China) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
“Kita sudah ada perkembangan finalisasi dari sisi arrangement bisnis, teknis dan operasional antara Union Pay International dan ASPI,” tambah Filianingsih.
Uji coba QRIS di China juga ditargetkan bisa dimulai pada 17 Agustus 2025, bersamaan dengan implementasi di Jepang.
India dan Korea Selatan Masuk Radar
Bank Indonesia juga menyebut bahwa India dan Korea Selatan menjadi bagian dari negara prioritas berikutnya.
Untuk India, BI sudah memasuki tahap diskusi teknis antara ASPI dan NPCI International dari India. Target implementasi pun direncanakan bisa berjalan di tahun 2025 ini.
Sementara itu, dengan Korea Selatan, diskusi masih berlangsung di tingkat industri, terutama dengan Korea Financial Telecommunications and Clearings Institute.
Arab Saudi Didorong untuk Digitalisasi Jamaah Haji
Negara kelima yang masuk dalam radar ekspansi QRIS adalah Arab Saudi. Bank Indonesia menyatakan sedang melakukan komunikasi intensif dengan Saudi Arabian Monetary Authority. Diskusi ini selaras dengan program digitalisasi pembayaran yang didorong oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
“Mudah-mudahan nanti kita akan lanjut di akhir bulan ini akan ada diskusi secara intensif,” ujar Filianingsih.
Program ini sangat penting bagi Indonesia, mengingat jumlah jemaah haji dan umrah yang besar. Dengan adanya QRIS, proses pembayaran selama berada di Arab Saudi diharapkan bisa lebih mudah dan efisien.
QRIS, Simbol Kedaulatan Sistem Pembayaran Indonesia
Ekspansi QRIS ke lima negara ini menjadi langkah strategis Bank Indonesia untuk memperkuat kedaulatan sistem pembayaran nasional.
Selain memudahkan warga Indonesia bertransaksi di luar negeri, langkah ini juga menjadi simbol penting dari kemajuan digitalisasi finansial Indonesia.
Komentari lewat Facebook