Techfin Insight – Apple Inc. tengah menguji fitur baru Eye Scrolling pada headset Vision Pro yang memungkinkan pengguna menggulir perangkat lunak hanya dengan gerakan mata, membawa interaksi digital ke level berikutnya.
Fitur inovatif ini akan menjadi bagian dari sistem operasi visionOS 3, yang rencananya diumumkan pada ajang WWDC pada 9 Juni mendatang.
Eye Scrolling: Navigasi dengan Gerakan Mata
Menurut beberapa sumber yang mengetahui pengembangan ini, Apple memanfaatkan teknologi pelacakan mata canggih yang sudah ada di Vision Pro.
Selama ini, pengguna mengontrol headset dengan menatap objek dan melakukan gestur menjepit jari untuk memilihnya.
Dengan pembaruan ini, navigasi cukup dilakukan dengan tatapan mata, tanpa harus menggerakkan tangan.
Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan, terutama dalam aplikasi-aplikasi Apple bawaan, serta membuka peluang baru bagi pengembang untuk mengintegrasikan kontrol berbasis mata ke dalam aplikasi mereka.
visionOS 3 Akan Diperkenalkan di WWDC 2025
Apple akan memperkenalkan visionOS 3 bersamaan dengan pembaruan sistem operasi lainnya seperti iOS 19, iPadOS 19, dan macOS baru.
Perusahaan asal Cupertino ini juga menjanjikan pengalaman yang lebih kohesif antar platform, termasuk integrasi lebih dalam antara Vision Pro dan perangkat Apple lainnya seperti iPhone.
Selain fitur pengguliran dengan mata, pembaruan aksesibilitas baru juga diumumkan awal pekan ini, termasuk dukungan untuk teknologi antarmuka berbasis sinyal saraf, yang berpotensi memberikan kendali perangkat bagi pengguna dengan disabilitas.
Terus Dikembangkan Meski Belum Populer
Meski belum menjadi hit secara komersial, Apple tetap agresif dalam memperkaya fitur Vision Pro. Perusahaan ini bahkan tengah mengembangkan model Vision Pro yang lebih ringan serta varian yang terhubung langsung ke Mac untuk mendukung aplikasi dengan latensi rendah.
Tak hanya itu, kacamata pintar AR juga tengah digarap, dan kemungkinan besar akan menggunakan sistem operasi yang sama.
Perombakan internal juga dilakukan oleh Apple dengan menggabungkan tim visionOS ke dalam organisasi Siri dan perangkat lunak, menunjukkan keseriusan Apple dalam menyatukan pengalaman pengguna lintas produk.
Eye-Tracking Bukan Hal Baru, Tapi Kini Lebih Matang
Fitur eye-tracking sebenarnya bukan hal baru. Samsung sempat menyematkan fitur serupa pada ponsel mereka beberapa tahun lalu, namun tidak sukses di pasar.
Apple sendiri telah menghadirkan teknologi serupa untuk iPhone dan iPad sejak tahun lalu, khususnya untuk kebutuhan aksesibilitas.
Namun, dengan teknologi pelacakan mata yang jauh lebih presisi di Vision Pro, fitur ini diharapkan bisa menjadi standar baru dalam navigasi antarmuka tanpa sentuhan.
Komentari lewat Facebook