5. Mengejar Status Simbol, Bukan Aset
Menghabiskan uang untuk barang-barang mewah demi status sosial bisa menjadi jebakan. Barang-barang ini cenderung menurun nilainya.
Sebaliknya, orang-orang yang berhasil secara finansial memilih menginvestasikan uang mereka pada aset yang menghasilkan pendapatan, seperti saham, properti, atau bisnis.
6. Tidak Memiliki Dana Darurat
Tanpa dana darurat, situasi darurat bisa memaksa kamu berutang. Idealnya, dana darurat yang disiapkan setara dengan 3-6 bulan biaya hidup.
Dengan memiliki dana darurat, kamu bisa menghadapinya tanpa perlu menambah beban utang.
7. Mengandalkan Satu Sumber Penghasilan
Mengandalkan satu sumber pendapatan sangat berisiko, terutama saat menghadapi PHK atau krisis ekonomi.
Orang yang bebas finansial biasanya memiliki beragam sumber penghasilan.
Diversifikasi sumber pendapatan bisa mencakup investasi, bisnis sampingan, atau pendapatan pasif.
8. Pengeluaran Kecil yang Menguras Keuangan
Kebiasaan membeli kopi setiap hari atau berlangganan layanan yang jarang digunakan mungkin tampak sepele, tetapi jika dihitung dalam setahun, bisa sangat membebani.
Lebih bijak dalam membelanjakan uang untuk hal-hal kecil, dan alokasikan lebih banyak untuk investasi.
9. Kurang Edukasi Finansial
Banyak orang tidak memahami konsep dasar keuangan, seperti bunga, inflasi, atau investasi. Pengetahuan keuangan yang baik sangat penting untuk membuat keputusan yang lebih cerdas.
Luangkan waktu untuk belajar lebih banyak tentang prinsip keuangan agar bisa mengambil langkah yang lebih bijak.
10. Terjebak dalam Siklus Hidup dari Gaji ke Gaji
Tanpa rencana keuangan yang jelas, banyak orang terjebak dalam siklus hidup dari gaji ke gaji. Tanpa langkah konkret, mereka kesulitan membangun kekayaan.
Orang yang sukses secara finansial memiliki rencana yang jelas, seperti menargetkan jumlah tabungan tertentu atau membangun pendapatan pasif.
Dengan strategi yang tepat, kamu dapat menghindari jebakan ini dan menuju kebebasan finansial.
Komentari lewat Facebook