Techfin Insight – Di dunia BUMN, jarang ada nama yang mampu melintasi tiga periode dengan legitimasi kinerja sekuat Darmawan Prasodjo.
Pria kelahiran Magelang, 19 Oktober 1970 ini kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama PLN (Persero) dalam RUPS Luar Biasa 18 Juni 2025.
Ini adalah masa jabatan ketiganya sejak 2021—sebuah catatan istimewa yang menandai kepercayaan tinggi pada sosok yang akrab disapa Darmo.
Akademisi Global, Kembali untuk Negeri
Lulusan Texas A&M University ini bukan hanya menyandang gelar doktor di bidang ekonomi terapan dan sumber daya alam—yang diraihnya lewat kolaborasi dengan Duke University—tapi juga mengukir pengalaman 15 tahun di Amerika Serikat sebagai peneliti dan konsultan energi.
Selama berkarier di Negeri Paman Sam, Darmo sempat terlibat dalam berbagai proyek pengembangan model energi bersih, salah satunya adalah pengembangan strategi Carbon Capture and Storage (CCS).
Keterlibatannya tidak hanya di tataran teknis, tetapi juga pada kebijakan dan kerangka regulasi energi yang berkelanjutan.
Pada 2012, ia kembali ke Indonesia. Darmo memimpin jurusan Green Economy di Surya University, aktif di Indonesia Center for Green Economy, hingga menjabat Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara.
Lintasan akademik dan lingkungan ini jadi fondasi kuat visinya tentang energi berkelanjutan. Visi yang kemudian ia bawa masuk ke dalam tubuh BUMN strategis: PLN.
Dari Istana ke Gardu PLN
Darmo mulai dikenal publik saat menjadi penasihat ekonomi dan energi dalam tim sukses Jokowi-JK pada Pilpres 2014.
Setelah kemenangan Jokowi, ia ditarik masuk ke Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai Deputi I bidang pengendalian dan monitoring program prioritas nasional.
Di KSP, Darmo terlibat dalam desain ulang kebijakan subsidi energi dan transformasi tata kelola proyek infrastruktur strategis. Ia kerap disebut sebagai “tukang hitung” yang berdiri di belakang banyak keputusan besar pemerintah.
Kinerjanya mengesankan. Ia dipercaya masuk ke tubuh PLN pada 2019 sebagai Wakil Dirut. Dua tahun berselang, ia ditetapkan sebagai Direktur Utama PLN melalui Keputusan Menteri BUMN pada Desember 2021.

Memandu Transformasi PLN
Di bawah kendali Darmawan, PLN bergerak cepat:
- Digitalisasi: Aplikasi PLN Mobile tumbuh eksponensial, jadi role model transformasi digital di BUMN. Lewat superapp ini, pelanggan tak hanya bisa bayar listrik, tetapi juga mengajukan pasang baru, laporan gangguan, hingga simulasi tagihan.
- Energi Hijau: Mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), memperkuat roadmap transisi energi melalui pembangkit listrik tenaga surya, air, angin, hingga geothermal.
- Keadilan Energi: Darmo tak ingin energi bersih hanya dinikmati kota besar. Ia mendorong elektrifikasi desa dan kawasan terpencil, menjadikan listrik sebagai hak dasar warga negara.
PLN juga mencatatkan pertumbuhan produktivitas yang signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, efisiensi biaya operasional dan optimalisasi pembangkit telah menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP), yang berdampak pada margin keuangan perusahaan.
Visi Internasional, Aksi Nasional
Darmawan bukan tipe pemimpin yang hanya duduk di balik meja. Ia aktif bicara di forum global: COP29, World Economic Forum, hingga Forum ASEAN.
Dalam setiap panggung itu, ia menegaskan komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission 2060.
Namun, Darmawan tidak berhenti pada wacana. Ia memastikan PLN jadi lokomotif utama dalam ekosistem transisi energi.
Dari sisi bisnis, ia membuka pintu kemitraan dengan sektor swasta, membuka peluang proyek pembangkit EBT skala besar yang berbasis community-based project maupun model PPP (Public Private Partnership).

Tiga Kali Dipilih, Apa Istimewanya?
Penunjukan Darmawan sebagai Dirut PLN untuk ketiga kalinya tidak hanya mencerminkan stabilitas manajemen. Ini juga sinyal kuat dari negara bahwa transformasi yang ia bawa dianggap berhasil.
Di tengah pergantian pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo-Gibran, Darmo tetap dipercaya.
Tak banyak yang mampu merawat visi lintas rezim, tapi Darmo membuktikannya. Sosoknya kini identik dengan PLN itu sendiri.
Ia tidak hanya menjalankan roda perusahaan, tapi membentuk arah dan identitasnya.
Visi ke Depan
Di periode ketiganya, Darmawan menargetkan:
- 75 GW energi terbarukan hingga 2040
- Pengembangan industri hidrogen hijau dalam negeri
- Integrasi jaringan transmisi antar pulau (Supergrid Nusantara)
- Digitalisasi total layanan pelanggan dan sistem operasional
- Ekspansi PLN Group melalui anak usaha energi baru dan layanan smart grid
Langkah ini sejalan dengan positioning PLN sebagai tulang punggung ekosistem energi masa depan. PLN tidak lagi hanya perusahaan listrik, tapi integrator ekosistem energi nasional.
Sosok di Balik Sistem
Di balik jabatan, Darmawan tetap sederhana. Ia dikenal pekerja keras, family man, dan tak segan turun langsung ke lapangan.
Filosofinya sederhana: melayani dengan ilmu, memimpin dengan hati.
Dalam dunia yang terus bergerak ke arah digital dan berkelanjutan, Darmawan Prasodjo adalah salah satu arsitek terpentingnya.
Bukan hanya untuk PLN, tapi untuk masa depan energi Indonesia.
Komentari lewat Facebook