Lebak, Techfin Insight – Di Kampung Conghak Sabrang, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik, Lebak, gema takbir tahun ini menyatu dengan suara haru yang tak biasa.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah desa, warga menyaksikan penyembelihan sapi kurban. Bagi mereka, ini bukan hanya momen ibadah, tetapi pengalaman emosional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Keharuan itu dihadirkan oleh Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, lewat program nasional Tebar Berkah Daging, yang serentak dijalankan oleh 45 unit YBM PLN se-Indonesia.
Di Banten sendiri, program ini menyasar tiga titik: dua di Kabupaten Lebak dan satu di Kabupaten Pandeglang, dengan total 300 keluarga penerima manfaat.
Secara nasional, program menyentuh lebih dari 10.500 keluarga di berbagai pelosok.
Ketika Daging Menjadi Kemewahan
Bagi masyarakat Conghak Sabrang, daging bukan konsumsi harian—ia adalah kemewahan. Akses pasar yang jauh dan harga yang tak terjangkau menjadikan daging sebagai menu tahunan, dan itupun terbatas pada hari besar agama.
Maka saat seekor sapi besar disembelih di tengah kampung, warga tak bisa menyembunyikan kebahagiaan dan rasa syukur.
“Ini pertama kalinya kami menerima sapi kurban. Biasanya kambing, itu pun dibagi ke banyak orang. Daging itu langka bagi kami,” ujar Ustadz Utom, tokoh masyarakat setempat, dengan mata berkaca-kaca.
Di pagi itu, anak-anak duduk berbaris menyaksikan prosesi kurban. Ibu-ibu menyiapkan bumbu dan daun pisang. Para lelaki memotong dan membagikan daging ke rumah-rumah.
Di tengah kesederhanaan, ada kehangatan yang tak ternilai: rasa kebersamaan.
PLN dan YBM: Hadir Tak Hanya Dengan Listrik
Perwakilan YBM PLN UID Banten, Apriyadi, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan pangan. Ia adalah jembatan rasa, bentuk hadirnya PLN di tengah masyarakat, bahkan hingga ke wilayah yang paling terpencil.
“Kami menyasar 300 dhuafa agar merasakan kebahagiaan yang sama. Ini bukan hanya soal logistik, tapi tentang menyentuh hati,” ungkap Apri.
Dua lokasi lainnya di Kabupaten Pandeglang dan Lebak juga merasakan kehangatan serupa. Tak hanya kurban, yang dibagikan adalah nilai kepedulian dan empati sosial yang jarang sampai ke pelosok.
Kurban Sebagai Simbol Empati dan Misi Kemanusiaan
General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menyebut bahwa nilai kemanusiaan adalah inti dari misi sosial perusahaan. PLN hadir bukan semata sebagai penyedia listrik, tapi juga penggerak harapan bagi mereka yang selama ini berada di pinggiran.
“Kami percaya, listrik menggerakkan ekonomi. Tapi nilai kemanusiaanlah yang menggerakkan hati. Lewat Tebar Berkah Daging, kami ingin menyapa yang jauh, menjangkau yang terpinggirkan, dan membawa cahaya kebahagiaan—meski hanya lewat sepotong daging,” ujarnya.
Program ini adalah wujud dari komitmen sosial PLN dan YBM, bahwa kesejahteraan bukan hanya soal angka, tapi tentang rasa dicintai dan dihargai sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.
Komentari lewat Facebook