Techfin Insight
Notifikasi
Kirim Tulisan
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Tentang Techfin.id
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • 🤩 Trending Topik:
  • PLN
  • Personal Finance
  • Keuangan
  • PLN UID Banten
  • Phones/Tablets/Mobile
  • AI
  • Apple
  • Books/Movies
Techfin InsightTechfin Insight
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
  • SaveBox
    • Bacaan Disimpan
    • Author Favorit

Terkini

biaya siluman

Gajimu Cepat Habis? Kenali 7 ‘Biaya Siluman’ yang Menggerogoti Keuanganmu

7 Juni 2025
Filter Kata Kunci Cerdas TikTok

TikTok Luncurkan Filter Kata Kunci Cerdas, FYP Kini Lebih Bisa Kamu Atur

7 Juni 2025
Cara Ganti Nada Dering WhatsApp

Cara Ganti Nada Dering WhatsApp Pakai Suara Sendiri atau Lagu Favorit

7 Juni 2025
cara bikin tulisan whatsapp unik

Cara Bikin Tulisan WhatsApp Unik: Tebal, Miring, Coret, dan Monospace

7 Juni 2025

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techfin Insight! 💡

Buat AkunKirim Tulisan
Punya akun di Techtimes Indonesia? Sign In
Stay Connected
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact
© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.
Bisnis

Gencatan Senjata Tarif AS-China: Kabar Baik bagi Ekonomi Global dan ASEAN

Kesepakatan gencatan senjata tarif AS-China yang diumumkan di Jenewa membawa angin segar bagi pelaku industri dan pasar keuangan global. Apa dampaknya untuk Asia?

Aira Safeeya
Publikasi: Selasa, 13 Mei 2025
Oleh:
Aira Safeeya - Business & Finance Enthusiast
Share
3 Menit
gencatan senjata tarif AS-China
Ilustrasi: Ketegangan perdagangan yang serius atau perang dagang antara AS dan China, konsep keuangan: Bendera Amerika Serikat dan China dengan wajah Gorge Washington dan Mao Zedong, menggambarkan defisit perdagangan antara Washington dan Beijing.
Share
Navigasi Konten
Gencatan Senjata Tarif AS-ChinaTarif Tinggi Sama dengan EmbargoRetorika Memanas sebelum KesepakatanRespons Positif dari Pasar KeuanganAsia Tenggara jadi Alternatif ProduksiDampak terhadap Inflasi dan Kebijakan MoneterRantai Pasok Global Mulai StabilTantangan ke Depan: Konsistensi dan Komitmen

Jenewa, Techfin.id – Kesepakatan dagang terbaru antara Amerika Serikat dan China telah memberikan napas lega bagi banyak pelaku industri global, termasuk Tat Kei, pemilik pabrik manufaktur di Shenzhen.

Ia menyambut baik keputusan dua raksasa ekonomi dunia itu untuk menurunkan tarif secara signifikan dan menyebutnya sebagai bentuk “kewarasan” yang akhirnya kembali dalam hubungan dagang kedua negara.

Gencatan Senjata Tarif AS-China

Tat Kei yang menjalankan bisnis ekspor alat perawatan pribadi ke AS mengaku lega atas hasil perundingan yang berlangsung akhir pekan lalu di Jenewa, Swiss.

Menurutnya, keputusan ini menjadi titik balik penting bagi para pelaku bisnis yang selama ini terhimpit tarif tinggi.

Dalam kesepakatan tersebut, AS setuju memangkas tarif impor atas produk dari China dari 145 persen menjadi 30 persen. Sebaliknya, China akan menurunkan tarif untuk barang-barang dari AS dari 125 persen menjadi 10 persen.

Penurunan drastis ini akan diterapkan dalam jangka waktu 90 hari.

Delegasi AS dalam negosiasi itu dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer.

Dari pihak China, Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin pertemuan yang berlangsung di negara yang dikenal netral dan juga menjadi markas besar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca Juga:  PLN RUPTL 2025-2034: Terhijau Sepanjang Sejarah dengan 76% EBT, Siap Cetak NZE!
gencatan senjata tarif AS-China
Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer menghadiri konferensi pers setelah pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok di Jenewa, Swiss, 12 Mei 2025. (Olivia Le Poidevin/Reuters)

Tarif Tinggi Sama dengan Embargo

Scott Bessent menyampaikan dalam konferensi pers bahwa tarif tinggi tak ubahnya seperti embargo perdagangan.

Ia menekankan bahwa tak satu pun pihak menginginkan situasi di mana aktivitas dagang kedua negara terhenti total.

Jangan Lewatkan

gencatan senjata tarif AS-China
Menguasai Generative AI: Jalan Pintas Gen Z untuk Memenangkan Masa Depan
PHK massal
PHK Massal di 2025: Tanda Bahaya dan 5 Skill Wajib Biar Karier Nggak Tamat
bisnis baru Antam
Bisnis Baru Antam, Targetkan Omzet Rp 1 Triliun dari Emas Perhiasan

Meski begitu, Bessent tetap menegaskan pentingnya hubungan dagang yang lebih seimbang dan berkelanjutan, serta menyampaikan harapan agar kesepakatan ini menjadi awal dari stabilisasi ekonomi global.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan China menilai bahwa langkah pengurangan tarif ini selaras dengan harapan pelaku usaha dan konsumen di kedua negara.

Pernyataan resmi mereka juga menyebutkan bahwa kesepakatan ini memiliki dampak yang lebih luas bagi ekonomi global, bukan hanya untuk AS dan China.

Retorika Memanas sebelum Kesepakatan

Sebelum perundingan di Jenewa membuahkan hasil, hubungan dagang kedua negara sempat memanas.

Wakil Menteri Luar Negeri China, Miao Miao Deyu, bahkan menyebut AS menggunakan tarif sebagai alat tekanan maksimum demi keuntungan sendiri.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ia menuding pendekatan itu mencerminkan sikap unilateral dan proteksionis yang mengorbankan kepentingan negara lain.

Baca Juga:  Diskon Listrik 50 Persen Dilanjut Mulai Juni 2025, Ini Syaratnya

Namun, hasil dari pertemuan di Swiss akhirnya berhasil menurunkan ketegangan yang sempat meningkat akibat perang tarif yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Respons Positif dari Pasar Keuangan

Langkah kompromi tarif AS-China ini langsung mendapat sambutan positif dari pasar keuangan global.

Indeks saham di berbagai negara mengalami kenaikan, seiring dengan optimisme bahwa ketegangan dagang mulai mereda.

Para pelaku industri menyambut baik kabar ini. Pasalnya, selama kebijakan tarif tinggi era Trump berlaku, banyak pelaku usaha seperti Tat Kei kehilangan pesanan akibat biaya yang melonjak.

Bahkan, sebagian dari mereka sempat mempertimbangkan relokasi produksi ke Asia Tenggara.

gencatan senjata tarif AS-China
Wakil Menteri Keuangan Liao Min, kiri, memberi isyarat kepada seorang jurnalis pada konferensi pers di kantor perwakilan Tiongkok di Organisasi Perdagangan Dunia di Jenewa, Swiss, 11 Mei 2025, bersama Wakil Perdana Menteri He Lifeng dan Li Chenggang, wakil menteri perdagangan. (Foto AP/Jamey Keaten)

Asia Tenggara jadi Alternatif Produksi

Fenomena relokasi ini tak lepas dari strategi “China+1”, di mana perusahaan tetap mempertahankan sebagian operasi di China sambil memindahkan lini produksi ke negara lain, seperti Vietnam, Indonesia, atau Thailand.

Strategi ini dipicu oleh kenaikan biaya tenaga kerja di China dan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada satu lokasi produksi.

Di sisi lain, negara-negara di Asia Tenggara aktif menawarkan berbagai insentif seperti zona ekonomi khusus, keringanan pajak, dan pembangunan infrastruktur untuk menarik investor asing.

Ini membuka peluang besar namun juga memunculkan tantangan baru, seperti ketimpangan sosial, tekanan lingkungan, dan risiko ketergantungan modal asing.

Dampak terhadap Inflasi dan Kebijakan Moneter

Penurunan tarif ini juga berpotensi meringankan tekanan inflasi. Barang-barang impor akan menjadi lebih murah, yang memungkinkan bank sentral di negara-negara seperti Indonesia, India, dan Filipina untuk memiliki ruang lebih luas dalam menetapkan kebijakan moneter.

Baca Juga:  PHK Massal di 2025: Tanda Bahaya dan 5 Skill Wajib Biar Karier Nggak Tamat

Menurut Asia Times, pengurangan tarif ini dapat memperkuat kondisi domestik negara-negara berkembang karena tidak lagi terlalu terpengaruh oleh gejolak eksternal yang disebabkan oleh konflik dagang AS-China.

gencatan senjata tarif AS-China
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada awal pertemuan bilateral mereka di KTT para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019. REUTERS/Kevin Lamarque

Rantai Pasok Global Mulai Stabil

Perang tarif yang berkepanjangan sempat menimbulkan gejolak dalam rantai pasok global.

Industri seperti semikonduktor di Taiwan, manufaktur elektronik di Korea Selatan, hingga produsen mesin di Jepang, semuanya terdampak akibat kenaikan biaya dan ketidakpastian produksi.

Dengan adanya jeda tarif selama 90 hari, pelaku industri kini memiliki waktu untuk menyesuaikan strategi produksi dan pengiriman.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Namun, tetap ada kekhawatiran karena belum ada mekanisme penegakan kesepakatan yang mengikat secara hukum.

Tantangan ke Depan: Konsistensi dan Komitmen

Walau hasil perundingan di Jenewa memberi sinyal positif, konsistensi implementasi menjadi hal yang patut diawasi.

Mengingat karakter Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang dikenal sulit diprediksi dan kerap menarik ucapan secara tiba-tiba, pelaku pasar tetap menjaga kewaspadaan.

Namun demikian, kesepakatan ini tetap dianggap sebagai sinyal positif bahwa AS dan China masih bisa berdialog demi menciptakan perdagangan yang lebih adil.

Lokasi perundingan di Jenewa juga memperkuat simbol kembalinya semangat multilateralisme dalam penyelesaian konflik ekonomi global.

TAGGED:BisnisEkonomi GlobalEkonomi MakroKrisis Ekonomiperang ekonomi global
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Avatar of Aira Safeeya
Tentang:Aira Safeeya
Business & Finance Enthusiast
Follow:

Aku membahas bisnis dan keuangan dari sudut yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mengatur uang dan membangun masa depan finansial itu penting, sesuai nilai yang kamu percaya.

Tulisan Sebelumnya 👈 HarmonyOS Huawei Rilis Laptop Pertama HarmonyOS, Tantang Windows dan MacOS
👉 Tulisan Selanjutnya bisnis baru Antam Bisnis Baru Antam, Targetkan Omzet Rp 1 Triliun dari Emas Perhiasan
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Yuk, LOGIN dulu buat komentar. Bisa juga pakai Google atau akun medsos kamu, kok!

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

biaya siluman
Keuangan

Gajimu Cepat Habis? Kenali 7 ‘Biaya Siluman’ yang Menggerogoti Keuanganmu

7 Juni 2025
Filter Kata Kunci Cerdas TikTok
Gaya HidupTeknologi

TikTok Luncurkan Filter Kata Kunci Cerdas, FYP Kini Lebih Bisa Kamu Atur

7 Juni 2025
Cara Ganti Nada Dering WhatsApp
Gaya HidupTeknologi

Cara Ganti Nada Dering WhatsApp Pakai Suara Sendiri atau Lagu Favorit

7 Juni 2025
cara bikin tulisan whatsapp unik
Gaya Hidup

Cara Bikin Tulisan WhatsApp Unik: Tebal, Miring, Coret, dan Monospace

7 Juni 2025
fitur baru whatsapp 2025
TeknologiGaya Hidup

7 Fitur Baru WhatsApp di 2025 yang Wajib Kamu Coba Sekarang

7 Juni 2025

Ruang Baca

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Pilihan untuk Kamu

Fitur Username WhatsApp

Berubah Total! Fitur Username WhatsApp Segera Hadir

Liora N. Shasmitha
Teknologi
7 Juni 2025
pasokan listrik andal selama Idul Adha

PLN Pastikan Pasokan Listrik Andal Selama Idul Adha di Tangerang

Aira Safeeya
Bisnis
7 Juni 2025
Petugas PLN pastikan listrik andal Idul Adha di Banten 2025

PLN Pastikan Listrik Andal Idul Adha 2025 di Seluruh Banten

Aira Safeeya
Bisnis
6 Juni 2025
Indosat dukung Timnas Indonesia

Tifo Raksasa di GBK, Indosat Dukung Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia

Liora N. Shasmitha
Teknologi
5 Juni 2025
renungan muslim rasional tentang ibadah haji dan keadilan sosial

Pergi ke Mekkah, Lupa Janji di Rumah: Renungan Seorang Muslim Rasional

Setiawan Chogah
Insight
7 Juni 2025
RUPTL PLN 2025–2034 ciptakan green jobs melalui pembangkit energi terbarukan

RUPTL PLN 2025–2034 Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja, Mayoritas Green Jobs

Aira Safeeya
Bisnis
2 Juni 2025
Sahabat-AI 70 miliar parameter

GoTo & Indosat Hadirkan Sahabat-AI 70 Miliar Parameter: Chat AI Lokal yang Lebih Cerdas

Liora N. Shasmitha
Teknologi
2 Juni 2025
WhatsApp di iPad

Cara Download WhatsApp di iPad Resmi & Aman – Panduan Lengkap!

Liora N. Shasmitha
Teknologi
31 Mei 2025
Muat Lagi
Techfin Insight
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techfin Insight hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techfin.id. All rights reserved.