Jakarta, Techfin Insight – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam siap memperluas cakupan usahanya lewat pengembangan lini bisnis baru di sektor emas perhiasan, produk custom, hingga barang teknik dari logam mulia.
Langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan peluang pasar emas yang terus berkembang dan menargetkan pendapatan tambahan hingga Rp 1 triliun dalam lima tahun ke depan.
Diversifikasi Produk Jadi Strategi Bisnis Baru Antam
Manajemen Antam menegaskan bahwa penambahan kegiatan usaha di bidang logam mulia akan memperkuat kontribusi segmen emas dan pemurnian perusahaan secara keseluruhan.
“Pengembangan kegiatan usaha ini ditujukan untuk mendukung pencapaian target kinerja jangka panjang,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi.
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029 yang menyasar peningkatan penjualan melalui diversifikasi produk, ekspansi pasar, dan perluasan jaringan distribusi retail.
Fokus Penjualan dan Penetrasi Pasar Baru
Dalam strategi jangka panjangnya, Antam berkomitmen memperkuat fungsi penjualan emas, termasuk dengan masuk ke segmen pasar baru melalui berbagai upaya seperti kolaborasi, akuisisi, atau bentuk kemitraan lainnya.
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) akan menjadi ujung tombak pengembangan ini.
Fokus utama mereka mencakup peningkatan kualitas produk, inovasi desain, dan strategi pemasaran yang kompetitif.
Produk Baru: Perhiasan, Custom Product, dan Barang Teknik
Beberapa jenis produk yang akan dikembangkan antara lain:
- Emas perhiasan untuk kebutuhan pribadi
- Produk custom untuk kebutuhan industri
- Barang teknik atau laboratorium dari logam mulia
Untuk itu, Antam akan menambahkan beberapa Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang relevan:
- KBLI 32112: Perhiasan logam mulia untuk pribadi
- KBLI 32113: Perhiasan logam mulia non-pribadi
- KBLI 32114: Barang logam mulia untuk teknik/laboratorium
- KBLI 32119: Barang lainnya dari logam mulia
Selengkapnya tentang sektor bisnis dan industri perhiasan bisa kamu baca di tag logam mulia.
Rencana RUPST dan Tenaga Ahli
Langkah ini akan dibawa ke rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 12 Juni 2025 untuk mendapatkan persetujuan resmi.
“Persetujuan akan dimohonkan untuk KBLI-KBLI terkait industri barang logam mulia,” tulis manajemen.
Untuk mendukung pengembangan ini, Antam telah menyiapkan tenaga kerja internal yang sudah memiliki keahlian di bidang logam mulia.
Target Omzet dan Proyeksi Keuntungan
Mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025, Antam menargetkan penjualan emas mencapai 40 ton.
Penjualan ini diharapkan tak hanya berasal dari produk standar, tapi juga didorong oleh produk hasil lini bisnis baru.
Proyeksi penjualan lini baru:
- 2025: Rp 571 miliar
- 2026: Rp 657,03 miliar
- 2027: Rp 755,99 miliar
- 2028: Rp 869,98 miliar
- 2029: Rp 1 triliun
Sementara proyeksi laba bersihnya:
- 2025: Rp 41,96 miliar
- 2026: Rp 48,35 miliar
- 2027: Rp 56,04 miliar
- 2028: Rp 65,44 miliar
- 2029: Rp 78,28 miliar
Catatan Kinerja Keuangan 2024: Tahun Tertinggi Antam
Pada 2024, Antam mencetak rekor pendapatan tertinggi dalam sejarahnya, yaitu sebesar Rp 69,19 triliun.
Angka ini melonjak 69% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 41,05 triliun.
Peningkatan ini ditopang oleh penjualan emas yang tumbuh drastis 120%, dari Rp 26,12 triliun di 2023 menjadi Rp 57,56 triliun pada 2024.
“Didorong oleh kenaikan harga emas global akibat kondisi makroekonomi dan geopolitik, penjualan kami meningkat signifikan,” ujar Corporate Secretary Antam, Syarif Faisal Alkadrie.
Kontribusi pendapatan dari emas mencapai 83,19% dari total pendapatan. Sisanya berasal dari:
- Penjualan bijih nikel: Rp 5,38 triliun
- Feronikel: Rp 4,13 triliun
- Alumina: Rp 1,49 triliun
- Bauksit: Rp 308,14 miliar
- Perak: Rp 96,57 miliar
Keuntungan bersih Antam pada 2024 tumbuh 25% menjadi Rp 3,85 triliun. EBITDA juga naik menjadi Rp 6,73 triliun dari Rp 6,55 triliun di tahun sebelumnya.
Antam Siap Melaju dengan Bisnis Baru
Dengan strategi agresif melalui pengembangan bisnis baru Antam di sektor emas perhiasan dan logam mulia, perusahaan pelat merah ini tampaknya tidak hanya ingin mempertahankan momentum pertumbuhan, tapi juga memperluas pundi-pundi pendapatannya secara signifikan hingga 2029.
Langkah ini menunjukkan bahwa Antam tak lagi hanya menjual emas batangan, tapi juga mulai menyasar gaya hidup, industri, dan kebutuhan personal masyarakat yang terus berkembang.
Komentari lewat Facebook