Techfin Insight – Siapa sih yang nggak ingin jadi orang kaya? Punya rumah nyaman, bebas utang, jalan-jalan tanpa mikirin saldo, atau sekadar bisa bantu keluarga tanpa harus mengorbankan kebutuhan sendiri.
Tapi di balik semua itu, ada satu kunci yang sering diabaikan: habit surplus.
Banyak yang langsung bicara soal investasi, kripto, atau membangun bisnis dari nol. Padahal, semua itu nggak akan banyak membantu kalau kamu belum punya kebiasaan finansial dasar yang sehat.
Habit surplus bukan hanya soal menabung, tapi soal mindset dan konsistensi yang jadi pondasi untuk membangun kekayaan jangka panjang.
Apa Itu Habit Surplus dan Kenapa Penting?
Habit surplus bisa diartikan sebagai kebiasaan menghasilkan surplus atau kelebihan dalam pengelolaan uang, waktu, dan energi.
Dalam konteks keuangan pribadi, ini berarti kamu secara sadar membiasakan diri untuk tidak menghabiskan seluruh pemasukanmu. Kamu menciptakan ruang sisa yang bisa digunakan untuk menabung, berinvestasi, atau disimpan untuk kebutuhan darurat.
Bayangkan dua orang dengan gaji yang sama: satu punya kebiasaan menyisihkan uang setiap bulan, satu lagi menghabiskan semuanya. Setelah lima tahun, siapa yang lebih dekat pada kebebasan finansial? Jawabannya jelas.
Habit surplus bukan tentang jumlah uang yang besar, melainkan soal konsistensi kecil yang terus berulang. Seperti batu yang meneteskan air—lama-lama bisa berlubang.
Begitu juga dengan surplus kecilmu, kalau dilakukan terus-menerus, hasilnya bisa luar biasa.
Mitos: Kaya Dulu Baru Surplus
Ini pemikiran yang menyesatkan. Banyak orang menunda untuk punya habit surplus dengan alasan “tunggu gaji naik dulu”, “nanti pas udah mapan”, atau “nanti pas punya bisnis sendiri.”
Padahal, habit surplus justru perlu dibangun sebelum semua itu terjadi.
Gaji besar tanpa habit surplus bisa berakhir dengan gaya hidup konsumtif. Bahkan, banyak kasus orang dengan penghasilan tinggi yang tetap terjebak utang karena pengeluaran ikut membengkak.
Ini dikenal dengan istilah lifestyle inflation—ketika penghasilan naik, tapi gaya hidup naik lebih cepat.
Tanda Kamu Belum Punya Habit Surplus
Sebelum kamu mulai mengubah kebiasaan, cek dulu apakah kamu termasuk yang belum punya habit surplus:
- Tidak punya catatan pengeluaran
- Gagal menabung secara konsisten
- Gampang tergoda diskon tanpa rencana
- Sering pakai kartu kredit/paylater untuk hal konsumtif
- Gaji terasa habis bahkan sebelum pertengahan bulan
Kalau beberapa poin ini kamu alami, jangan merasa bersalah. Yang penting adalah sadar dan mulai berubah.
Cara Membangun Habit Surplus yang Tahan Lama
Cara membangun habit surplus yang tahan lama bukan cuma soal menabung atau berhemat sesaat. Ini tentang menciptakan pola pikir dan kebiasaan finansial yang secara konsisten membuat pengeluaranmu lebih kecil dari pendapatanmu.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini akan menjadi fondasi penting untuk menciptakan stabilitas finansial dan meraih impianmu—termasuk mimpi jadi orang kaya.

Supaya habit surplus-mu tidak mudah goyah, kamu perlu tahu strategi konkret yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa cara membangun habit surplus yang tahan lama:
1. Buat Anggaran dan Patuhi
Tentukan alokasi untuk kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan. Formula populer adalah 50:30:20. Tapi kamu bisa sesuaikan. Yang penting, jangan biarkan uang pergi tanpa rencana.
2. Sisihkan di Awal, Bukan Sisa di Akhir
Banyak yang menabung dari “sisa” uang bulanan. Padahal, menabung seharusnya dilakukan di awal. Sisihkan begitu gajimu masuk, anggap itu uang yang tidak bisa diganggu gugat.
3. Otomatiskan Keuanganmu
Gunakan fitur autodebit atau standing instruction di rekening bank untuk menabung atau berinvestasi secara otomatis. Ini menghindari godaan untuk “menunda”.
4. Hindari Godaan Instant Gratification
Belajar menunda kesenangan adalah salah satu kemampuan finansial terpenting. Nggak harus selalu ikut tren, nggak harus langsung beli barang baru. Tanya dulu: “Aku butuh atau hanya ingin?”
5. Gunakan Tools Digital
Pakai aplikasi pengatur keuangan seperti Sribuu, Money Lover, Spendee, atau bahkan Google Sheet sederhana. Pencatatan harian membantu kamu lebih sadar ke mana uangmu pergi.
6. Ciptakan Ritual Evaluasi Bulanan
Luangkan waktu sebulan sekali untuk mereview pengeluaran, menilai target surplus, dan memperbaiki strategi. Ini memperkuat habit dan menghindari lupa arah.
Mindset yang Perlu Kamu Bangun
Menjadi kaya bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang cara berpikir. Orang dengan mindset surplus melihat uang sebagai alat, bukan sebagai tujuan.
Mereka tahu kapan harus menahan, kapan harus membelanjakan, dan kapan harus mengembangkan aset.
Banyak orang kaya dunia seperti Warren Buffett atau Elon Musk punya kebiasaan hidup sederhana bahkan ketika kekayaan mereka sudah luar biasa. Itu karena mereka sudah terbiasa punya habit surplus sejak awal.
Habit Surplus = Pondasi Menuju Kebebasan Finansial
Tanpa pondasi yang kuat, gedung setinggi apa pun akan runtuh. Begitu juga kekayaan. Habit surplus adalah dasar agar semua perencanaan keuanganmu nggak sia-sia.
Sebelum kamu memikirkan portofolio investasi, crypto, atau bisnis besar, bangun dulu habit surplus-mu. Karena kalau pondasimu rapuh, kekayaan yang kamu bangun akan mudah roboh hanya karena satu krisis kecil.
Komentari lewat Facebook