Jakarta, Techfin Insight – Perjalanan transformasi PT PLN (Persero) kembali menorehkan pencapaian signifikan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 yang digelar di Kementerian BUMN pada Rabu (18/6), PLN melaporkan kontribusi kepada negara senilai Rp65,59 triliun, meningkat hampir 18 persen dibanding tahun sebelumnya.
Setoran Dividen dan Pajak Capai Puluhan Triliun
Dari total kontribusi tersebut, PLN menyetor dividen sebesar Rp3,35 triliun. Sisanya berasal dari berbagai jenis pajak yang disetorkan ke negara senilai Rp62,17 triliun—termasuk pajak penghasilan, PPN, bea materai, dan pajak daerah. PLN juga berkontribusi lewat PNBP sebesar Rp73,68 miliar.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pencapaian ini lebih dari sekadar angka, melainkan cerminan akuntabilitas korporasi.
“Setiap langkah yang diambil PLN dirancang untuk memberi dampak optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya negara,” tegasnya.
Rekor Pendapatan dan Laba Bersih
Tak hanya kontribusi fiskal, PLN juga mencatat kinerja operasional yang kuat. Pendapatan tahun 2024 mencapai Rp545,38 triliun, naik 11,9% dari tahun sebelumnya.Sementara laba bersih tercatat Rp17,76 triliun, menandai kinerja terbaik sepanjang sejarah perusahaan.
Darmawan menjelaskan bahwa hasil ini didorong oleh transformasi menyeluruh sejak 2020, termasuk digitalisasi, efisiensi operasional, dan inovasi layanan.
Daya Beli dan Investasi Jadi Katalis
Menurut Darmawan, keberhasilan ini tak lepas dari dukungan kebijakan fiskal dan ekonomi Pemerintah, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong masuknya investasi.
“Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Kementerian BUMN, ESDM, dan stakeholder lainnya yang terus mendorong PLN agar tetap kuat dan tangguh menghadapi tantangan global,” ujar Darmawan.
Ia juga menyebut pertumbuhan konsumsi listrik sebagai indikator kepercayaan industri dan masyarakat terhadap stabilitas sistem kelistrikan nasional.
Komitmen pada Pemerataan Akses Energi
PLN menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan listrik yang andal, merata, dan terjangkau ke seluruh penjuru negeri. Konsep keadilan energi menjadi fondasi dari seluruh program elektrifikasi yang dijalankan.
“Listrik adalah hak dasar. Ketika akses listrik hadir, maka terbuka peluang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik,” tutup Darmawan.
Komentari lewat Facebook