Serang, Techfin Insight – Di balik keberhasilan para juara lomba lari, tersimpan cerita panjang tentang semangat, dedikasi, dan komunitas yang membentuk mereka.
Salah satu kisah yang menarik datang dari Serang, di mana komunitas lari Serang Running Club (SRC) menjadi tempat tumbuhnya atlet muda berbakat, termasuk Victor Anja, siswa asal Papua yang sukses meraih juara ketiga dalam ajang Run For Vision 2025.
Membuka Akses Prestasi dari Komunitas
Victor Anja adalah siswa SMK Pelayaran Nusantara di Kota Serang, dan ia bukan atlet profesional. Namun, di balik semangatnya, ada komunitas yang mendukung penuh—yakni Serang Running Club.
Victor nyaris tidak bisa ikut lomba karena keterbatasan biaya pendaftaran. Namun pelatih di SRC yang mengenali potensinya, memutuskan untuk membiayai keikutsertaannya.

“Saya sangat ingin ikut lari, tapi gak punya uang daftar,” cerita Victor. “Untung pelatih dari komunitas SRC bantuin. Tanpa mereka, saya gak akan bisa lari dan menang.”
Inilah yang membedakan Serang Running Club dari komunitas olahraga kebanyakan. Bukan hanya soal latihan rutin atau teknik lari, tapi juga soal solidaritas, dukungan moral, bahkan bantuan finansial jika diperlukan.
SRC menjadi rumah kedua bagi para pelari muda yang ingin berkembang, tak peduli dari mana mereka berasal.
Komunitas Olahraga yang Inklusif dan Terbuka
Serang Running Club berdiri dengan semangat untuk mengajak masyarakat menjalani hidup sehat melalui olahraga lari. Komunitas ini terbuka untuk siapa pun, dari pemula hingga pelari profesional.
Tak ada seleksi atau syarat rumit, cukup datang dan bergabung di sesi latihan rutin.
Latihan biasanya digelar setiap akhir pekan di area publik seperti Alun-Alun Kota Serang, jalan protokol yang ramah pejalan kaki, hingga trek di stadion.
Para anggota saling mendukung, saling menyemangati, dan sesekali mengikuti lomba bersama.
“Bukan cuma soal kecepatan, tapi soal semangat bersama. Di sini, semua orang dihargai, semua tujuan dihormati,” ujar salah satu anggota SRC, Dina (27), yang baru bergabung enam bulan lalu.
Tempat Belajar dan Berkembang Bersama
Bagi pelari seperti Victor, bergabung dengan SRC bukan hanya tentang meningkatkan stamina. Komunitas ini juga menjadi tempat belajar soal disiplin, strategi lomba, hingga pola hidup sehat.
Pelatih di SRC bukan hanya memberikan teknik dasar, tapi juga menjadi mentor bagi anggotanya. Hal ini membuat banyak pelari muda merasa bahwa mereka punya tempat untuk tumbuh dan berkembang, bahkan ketika mereka tidak punya akses ke pelatihan profesional.
“Victor punya potensi besar, dan yang dibutuhkan hanya sedikit dorongan serta kesempatan. Itulah yang kami berikan,” ucap pelatih SRC.
Ajang Sosial, Ajang Pembuktian
Ajang Run For Vision 2025 menjadi panggung pembuktian bagi banyak pelari komunitas, termasuk Victor. Selain sebagai ajang olahraga, lomba ini juga mengusung misi sosial: membantu pendanaan operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu.
Victor mengaku bangga bisa menjadi bagian dari acara itu.
“Saya bukan cuma lari buat menang, tapi juga merasa ikut bantu orang lain lewat acara ini. Rasanya beda,” katanya.
Keikutsertaan Victor tak hanya membawanya naik podium, tetapi juga menjadi simbol harapan: bahwa siapa pun bisa berprestasi asal diberi ruang dan kepercayaan.
Komunitas sebagai Motor Perubahan Sosial
Serang Running Club kini menjadi sorotan di kalangan komunitas olahraga karena berhasil menggabungkan semangat sehat, solidaritas, dan inklusivitas.
Di saat banyak kegiatan olahraga menjadi eksklusif, SRC justru tampil dengan semangat kolaboratif dan terbuka.

Mereka rutin melakukan aktivitas sosial seperti penggalangan dana untuk perlombaan amal, pelatihan lari gratis untuk pelajar, serta kampanye hidup sehat di media sosial.
Dengan ini, komunitas ini tidak hanya mencetak atlet, tapi juga agen perubahan sosial.
Bergabung dan Jadi Bagian Perubahan
Bagi kamu yang ingin mulai hidup sehat, membangun jejaring positif, atau bahkan mengejar prestasi di dunia lari, Serang Running Club bisa jadi titik awal yang tepat.
Komunitas ini membuka pintu lebar-lebar bagi siapa saja yang ingin belajar, berbagi semangat, dan berkembang bersama.
“Yang penting niat dan konsistensi. Di sini kita saling dukung, bukan saling adu,” tegas Dina.
Komentari lewat Facebook