Techfin Insight
Notifikasi
Kirim Tulisan
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
  • PersonaNew
  • UtilitasNew
Tentang Techfin.id
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
Personalize
  • My Feed
  • My Interests
  • Tulisan Tersimpan
  • Riwayat Bacaan
  • 🤩 Trending Topik:
  • #PersonalFinance
  • #Investasi
  • #SelfImprovement
  • #Ponsel&Tablet
  • #Buku&Film
  • #Gawai
  • #Komputer
  • #Internet
  • #Karier
  • #Mindful
  • #PassiveIncome
  • #LiterasiKeuangan
Techfin InsightTechfin Insight
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
  • PersonaNew
  • UtilitasNew
Cari
  • Pilih Bahasa
    • id Bahasa Indonesia
    • en English
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Utilitas
    • Persona
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
  • Personalisasi
    • For Your Page
    • Riwayat Bacaan
    • Kelola Minat
    • Kotak Simpananku

Terkini

MacBook untuk Content Creator

Kenapa MacBook adalah Investasi Terbaik untuk Content Creator?

17 Juli 2025
PLN UID Banten dan Dinas Pertanian Tangerang bersinergi mempercepat elektrifikasi pertanian. Kolaborasi ini mendukung produktivitas dan transisi energi bersih.

Elektrifikasi Pertanian: Kolaborasi PLN dan Dinas Pertanian Tangerang

17 Juli 2025
Cara Buat Prompt AI

Cara Buat Prompt AI yang Efektif, Biar AI Tahu Apa yang Kamu Mau

17 Juli 2025
Pegawai PLN UID Banten gunakan Renewable Energy Certificate (REC) untuk dukung transisi energi.

Cahaya Baru dari Pegawai PLN: Saat Transisi Energi Dimulai dari Rumah

17 Juli 2025

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techfin Insight! 💡
Buat AkunKirim Tulisan
Punya akun di Techfin Insight? Sign In
Stay Connected
© 2025 Techfin Insight. All rights reserved.
Teknologi

Cara Buat Prompt AI yang Efektif, Biar AI Tahu Apa yang Kamu Mau

AI seperti ChatGPT bisa bantu kerja kamu, asal kamu tahu cara memberi perintah yang jelas. Pelajari cara membuat prompt AI yang efektif dengan metode CATS: Context, Angle, Task, Style.

Liora N. Shasmitha
Publikasi: Kamis, 17 Juli 2025
Oleh:
Liora N. Shasmitha
Avatar of Liora N. Shasmitha
Author:Liora N. Shasmitha
Digital Innovation Enthusiast
Aku tertarik pada teknologi yang membentuk masa depan. Menulis tentang AI, gadget, dan inovasi yang mengubah cara kita hidup dan berinteraksi setiap hari.
Follow:
- Digital Innovation Enthusiast
Share
3 Menit
Cara Buat Prompt AI
Seorang profesional muda tengah mengetik prompt di layar laptop, mencoba menjembatani pikirannya dengan kecerdasan buatan.
Navigasi Konten
1. Context – Sediakan Latar Belakang Sejelas Mungkin2. Angle – Tentukan Perspektif dan Peran AI3. Task – Jelaskan Tugas Spesifik yang Diinginkan4. Style – Tentukan Format dan Gaya BahasaAI Butuh Kamu

Techfin Insight — Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini bukan lagi teknologi masa depan.

Kehadirannya sudah menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari: mulai dari menulis, membuat presentasi, riset data, bahkan menyusun strategi bisnis.

Namun, banyak orang masih belum tahu cara memanfaatkan AI secara efektif.

Padahal, cara kita memberikan arahan ke AI—yang disebut prompt—sangat menentukan kualitas jawaban yang kita dapat. Tanpa prompt yang baik, hasilnya sering kali terasa umum, generik, bahkan tidak berguna.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Nah, agar kamu bisa memaksimalkan AI, mari pahami prinsip CATS dalam membuat prompt: Context, Angle, Task, Style.

Berikut penjelasan dan contoh konkretnya.

1. Context – Sediakan Latar Belakang Sejelas Mungkin

AI tidak bisa membaca pikiran. Maka, kita perlu memberikan informasi awal sebanyak dan sejelas mungkin. Inilah yang disebut konteks.

Mengapa penting?
Konteks adalah fondasi. Tanpanya, AI hanya akan memberi respons yang bersifat umum. Padahal, setiap situasi, tujuan, dan audiens itu unik.

Contoh prompt kurang konteks:

“Tolong buatkan proposal pengajuan dana.”

Baca Juga:  Kenapa MacBook adalah Investasi Terbaik untuk Content Creator?

Jangan Lewatkan

High Performing Individual
High Performing Individual: Kunci Bertahan dan Menang di Dunia Kerja Modern
Profesi masa depan
Profesi Masa Depan yang Hadir Karena Perubahan Zaman
Google Earth
20 Tahun Google Earth: Teknologi yang Mengubah Cara Kita Melihat Bumi

Hasilnya? Umum sekali.

Contoh prompt yang punya konteks baik:

“Saya adalah ketua komunitas literasi yang sedang ingin mengajukan proposal bantuan dana ke yayasan filantropi yang fokus pada pemberdayaan anak dan pendidikan. Program kami ingin membangun taman baca di 3 desa terpencil di Kabupaten Pati. Kami sudah menjalankan program ini selama 2 tahun, dan memiliki 500 anak binaan aktif.”

Dengan informasi seperti ini, AI bisa langsung memahami siapa kamu, tujuanmu, dan situasi aktualmu. Hasilnya lebih akurat, relevan, dan praktis.

Cara Buat Prompt AI
Di era di mana AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan memperkuat kemampuan berpikir, kemampuan menulis prompt yang efektif kini menjadi keterampilan baru yang wajib dimiliki.

2. Angle – Tentukan Perspektif dan Peran AI

AI bisa diajak bermain peran. Kamu bisa minta ia menjadi mentor, editor, investor, konsultan bisnis, guru, bahkan audiens awam.

Mengapa penting?
Perspektif menentukan sudut pandang jawaban. Kalau kamu tidak menentukan peran AI, dia akan menjawab sebagai “asisten netral”—yang seringkali tidak tajam.

Contoh prompt tanpa angle:

“Apa pendapatmu tentang isi artikel ini?”

Hasilnya akan datar dan kurang fokus.

Contoh prompt dengan angle kuat:

“Periksa artikel ini sebagai editor media daring yang berpengalaman. Soroti bagian mana yang kurang logis, bertele-tele, atau membingungkan.”

Baca Juga:  8 Alternatif IDM untuk Mac yang Layak Dicoba di 2025

Atau:

“Evaluasi naskah ini seakan kamu adalah investor teknologi yang tertarik berinvestasi pada startup AI. Apakah penjelasan kami sudah meyakinkan?”

Dengan menetapkan peran, AI bisa memberikan insight yang lebih tajam dan sesuai kebutuhan kamu.

3. Task – Jelaskan Tugas Spesifik yang Diinginkan

Setelah menjelaskan latar belakang dan sudut pandang, kini saatnya menjelaskan apa sebenarnya yang kamu ingin AI lakukan.

Mengapa penting?
Prompt seperti “Tolong bantu saya” atau “Perbaiki teks ini” terlalu kabur. AI tidak tahu harus mulai dari mana atau hasil seperti apa yang kamu harapkan.

Contoh prompt kabur:

“Tolong bantu presentasi saya.”

Contoh prompt yang jelas:

“Saya sedang membuat presentasi untuk audiens pelaku UMKM. Berikan tiga opsi kalimat pembuka presentasi yang langsung menarik perhatian dan relevan dengan tema digitalisasi usaha.”

- Advertisement -
Ad imageAd image

Atau:

“Berikan saya tiga versi judul untuk artikel opini ini. Judulnya harus berpotensi viral, terdiri dari maksimal 9 kata, dan mengandung kata ‘AI’ dan ‘produktivitas’.”

Dengan permintaan yang spesifik, AI akan memberikan hasil yang langsung bisa kamu gunakan atau tinggal kamu revisi sedikit.

4. Style – Tentukan Format dan Gaya Bahasa

Setiap tugas memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Menyusun laporan ke atasan tentu berbeda dengan menulis konten Instagram. Maka, jangan lupa tentukan gaya penyampaian yang kamu butuhkan.

Baca Juga:  15 Produk Baru Apple Rilis Akhir 2025: iPhone 17, M5, hingga AirPods Pro 3

Mengapa penting?
Tanpa arahan soal gaya, AI akan menebak sendiri. Kadang formal, kadang baku, kadang terlalu kaku. Kalau kamu ingin output yang cocok dengan target audiens, jangan lupa arahkan gayanya.

Contoh prompt tanpa style:

“Tuliskan ulang paragraf ini.”

Contoh prompt dengan style yang jelas:

“Tuliskan ulang paragraf ini menjadi lebih santai dan cocok untuk konten Instagram yang menyasar audiens usia 18–25 tahun, tapi tetap informatif.”

Atau:

“Ubah tulisan ini ke dalam gaya narasi storytelling yang tetap baku, seperti gaya artikel feature media digital seperti Techfin Insight.”

Kamu juga bisa minta AI menyusun output dalam bentuk daftar, bullet point, email, skrip video, bahkan utas Twitter.

AI Butuh Kamu

AI adalah alat bantu. Sekuat apa pun AI-nya, hasil akhirnya tetap bergantung pada kejelasan perintah kita. Maka, jangan malas mengatur konteks dan tujuan.

Jangan segan meminta revisi atau penyesuaian. Dan yang paling penting: tetap gunakan pikiran kritis.

AI bisa jadi partner yang luar biasa jika kamu tahu bagaimana cara mengarahkannya. Jadi, pertanyaannya kembali ke kamu:

Apakah kamu sudah bisa memanfaatkan AI dalam pekerjaan?

TAGGED:AIAI GeneratifChatGPTDunia KerjaProduktivitasPrompt Engineering
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Avatar of Liora N. Shasmitha
Author:Liora N. Shasmitha
Digital Innovation Enthusiast
Follow:

Aku tertarik pada teknologi yang membentuk masa depan. Menulis tentang AI, gadget, dan inovasi yang mengubah cara kita hidup dan berinteraksi setiap hari.

Tulisan Sebelumnya 👈 Pegawai PLN UID Banten gunakan Renewable Energy Certificate (REC) untuk dukung transisi energi. Cahaya Baru dari Pegawai PLN: Saat Transisi Energi Dimulai dari Rumah
👉 Tulisan Selanjutnya PLN UID Banten dan Dinas Pertanian Tangerang bersinergi mempercepat elektrifikasi pertanian. Kolaborasi ini mendukung produktivitas dan transisi energi bersih. Elektrifikasi Pertanian: Kolaborasi PLN dan Dinas Pertanian Tangerang
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Kamu harus login dulu untuk memberi komentar. Bisa login pakai Google atau akun medsos, ya!

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

MacBook untuk Content Creator
TeknologiUtilitas

Kenapa MacBook adalah Investasi Terbaik untuk Content Creator?

17 Juli 2025
PLN UID Banten dan Dinas Pertanian Tangerang bersinergi mempercepat elektrifikasi pertanian. Kolaborasi ini mendukung produktivitas dan transisi energi bersih.
Bisnis

Elektrifikasi Pertanian: Kolaborasi PLN dan Dinas Pertanian Tangerang

17 Juli 2025
Pegawai PLN UID Banten gunakan Renewable Energy Certificate (REC) untuk dukung transisi energi.
Insight

Cahaya Baru dari Pegawai PLN: Saat Transisi Energi Dimulai dari Rumah

17 Juli 2025
filosofi desain
UtilitasTeknologi

Laptop untuk Desainer dan Content Creator: Panduan Memilih Sesuai Kebutuhan

17 Juli 2025
Laptop untuk Kuliah
TeknologiUtilitas

Cari Laptop untuk Kuliah? Ini Panduan Lengkap Biar Gak Salah Pilih

16 Juli 2025

Ruang Baca

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Pilihan untuk Kamu

HiFi Air HKM 127+

HiFi Air HKM 127+ Indosat: Internet Rumah Fleksibel Tanpa Instalasi

Setiawan Chogah
Utilitas Teknologi
15 Juli 2025
PLN Mobile Jawaran Run 2025

Jawara Run 2025 Resmi Dibuka, Siap Lari di Tengah Jantung Banten

Setiawan Chogah
Gaya Hidup
15 Juli 2025
Cara Buat Prompt AI

Kompor Induksi dan Gaya Hidup Ramah Lingkungan: Kisah KWT Mutiara Farm Bersama PLN

Aira Safeeya
Gaya Hidup
15 Juli 2025
Cara Buat Prompt AI

Bank Syariah Matahari: Pilar Ekonomi Umat dari Muhammadiyah

Aira Safeeya
Keuangan
14 Juli 2025
Tampilkan Lagi
Techfin Insight
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techfin Insight hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techfin.id. All rights reserved.