Techfin Insight
Notifikasi
Kirim Tulisan
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Tentang Techfin.id
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • 🤩 Trending Topik:
  • PLN
  • Personal Finance
  • Keuangan
  • PLN UID Banten
  • Phones/Tablets/Mobile
  • AI
  • Apple
  • Books/Movies
Techfin InsightTechfin Insight
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
  • SaveBox
    • Bacaan Disimpan
    • Author Favorit

Terkini

biaya siluman

Gajimu Cepat Habis? Kenali 7 ‘Biaya Siluman’ yang Menggerogoti Keuanganmu

7 Juni 2025
Filter Kata Kunci Cerdas TikTok

TikTok Luncurkan Filter Kata Kunci Cerdas, FYP Kini Lebih Bisa Kamu Atur

7 Juni 2025
Cara Ganti Nada Dering WhatsApp

Cara Ganti Nada Dering WhatsApp Pakai Suara Sendiri atau Lagu Favorit

7 Juni 2025
cara bikin tulisan whatsapp unik

Cara Bikin Tulisan WhatsApp Unik: Tebal, Miring, Coret, dan Monospace

7 Juni 2025

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techfin Insight! 💡

Buat AkunKirim Tulisan
Punya akun di Techtimes Indonesia? Sign In
Stay Connected
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact
© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.
Kultur

Suku Maori Protes RUU Selandia Baru yang Dinilai Erosi Hak Adat

Publikasi: Selasa, 6 Mei 2025
Oleh:
Arden Gustav
Tentang:Arden Gustav
Cultural Curator Enthusiast
Saya mengeksplorasi budaya yang membentuk perspektif kita. Dari musik, film, hingga tren lokal, saya menulis dengan pendekatan reflektif dan santai.
Follow:
- Cultural Curator Enthusiast
Share
3 Menit
suku maori
Anggota komunitas Maori berbaris dalam unjuk rasa untuk mengkritik pemerintah atas kebijakannya yang berdampak pada penduduk asli Mori di Wellington pada 19 November 2024. Sanka Vidanagama/AFP/Getty Images
Share
Navigasi Konten
Isi RUU yang DiprotesTanggapan Masyarakat MaoriTanggapan Pemerintah dan Respons PublikMasa Depan Pengakuan Hak-hak Adat

Suku Maori di Selandia Baru (Aotearoa) sedang memprotes keras rancangan Undang-Undang (RUU) yang tengah dibahas di parlemen, yang menurut mereka akan mengancam hak-hak adat dan merugikan keberadaan budaya mereka.

Protes ini memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Maori terkait pengaruh negatif dari legislasi tersebut terhadap hubungan mereka dengan tanah, bahasa, dan warisan budaya mereka.

RUU yang dimaksud adalah Resource Management (RM) Reform Bill, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai langkah mundur dalam pengakuan hak-hak adat, terutama bagi suku-suku asli Selandia Baru.

Meski pemerintah menyatakan bahwa undang-undang tersebut bertujuan untuk memodernisasi sistem perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam, berbagai organisasi dan pemimpin Maori menganggapnya sebagai upaya yang mengikis otoritas mereka dalam pengelolaan tanah adat dan kelestarian budaya mereka.

Isi RUU yang Diprotes

RUU RM Reform Bill bertujuan untuk merampingkan dan menyederhanakan prosedur dalam pengelolaan sumber daya alam di Selandia Baru, termasuk penggunaan lahan dan perlindungan lingkungan.

Namun, beberapa pasal dalam RUU ini dinilai akan mengurangi hak-hak suku Maori untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan tanah adat mereka. Salah satu ketentuan yang paling kontroversial adalah pengalihan kekuasaan pengelolaan sumber daya alam kepada pemerintah dan otoritas lokal, yang dinilai akan mengurangi pengaruh suku Maori dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya di wilayah-wilayah yang mereka huni.

Baca Juga:  Macron Sentuh Stupa Borobudur, Ini Makna Mitos Kunto Bimo

Bagi suku Maori, tanah bukan hanya sekedar sumber daya ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas dan spiritualitas mereka. Tanah bagi mereka adalah taonga atau warisan yang tidak hanya diwariskan secara fisik, tetapi juga dalam bentuk pengetahuan dan hubungan yang lebih dalam dengan alam. Oleh karena itu, langkah-langkah yang dinilai mengurangi partisipasi mereka dalam pengelolaan tanah adat dirasa sebagai bentuk erosi terhadap hak-hak mereka.

Tanggapan Masyarakat Maori

Pemimpin-pemimpin Maori, seperti Tame Iti dan Pita Sharples, telah mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap RUU ini, dengan menyatakan bahwa hal itu akan menambah ketidaksetaraan yang sudah ada. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini akan memperburuk ketidakadilan yang dialami oleh suku Maori dalam hal pengakuan hak atas tanah dan sumber daya alam.

Tame Iti, seorang aktivis dan pemimpin suku Maori, menegaskan bahwa upaya pemerintah untuk mengubah sistem pengelolaan sumber daya alam tanpa mempertimbangkan pendapat dan kepentingan masyarakat Maori adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

suku maori
Protes Hukum Perjanjian Selandia Baru

“Kami bukan hanya sekadar masyarakat adat, tetapi kami adalah penjaga tanah ini. Kami harus dilibatkan dalam setiap keputusan yang mempengaruhi tanah yang kami warisi,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:  Macron Sentuh Stupa Borobudur, Ini Makna Mitos Kunto Bimo

Senada dengan itu, organisasi Te Kahui o Taranaki dan beberapa kelompok suku lainnya juga menuntut agar pemerintah mengkaji ulang RUU tersebut. Mereka menuntut adanya perbaikan yang dapat memastikan suara mereka tetap didengar dalam setiap keputusan yang melibatkan pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan budaya.

Tanggapan Pemerintah dan Respons Publik

Pemerintah Selandia Baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Christopher Hipkins berusaha menenangkan protes ini dengan menjelaskan bahwa RUU ini tetap memberikan ruang bagi keterlibatan suku Maori dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme konsultasi yang sudah ada.

Menurut pemerintah, RUU tersebut akan membawa manfaat jangka panjang, terutama dalam mempermudah pengelolaan lingkungan dan mempercepat respon terhadap tantangan perubahan iklim.

Namun, tanggapan ini tidak cukup untuk meredakan ketegangan. Banyak pihak, termasuk sejumlah anggota parlemen dari fraksi oposisi, mengkritik pemerintah karena dianggap kurang peka terhadap aspirasi masyarakat adat. Mereka berpendapat bahwa RUU ini terlalu mengutamakan kepentingan ekonomi dan pembangunan daripada menjaga keseimbangan sosial dan budaya yang telah ada selama berabad-abad.

Masa Depan Pengakuan Hak-hak Adat

Protes terhadap RUU ini menggambarkan ketegangan yang terus berkembang dalam hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat di Selandia Baru. Isu pengakuan hak-hak adat, khususnya terkait dengan pengelolaan tanah dan sumber daya alam, telah menjadi topik yang sering muncul dalam diskusi politik negara tersebut.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bagi suku Maori, perjuangan mereka untuk mempertahankan hak-hak adat dan kelestarian budaya mereka adalah bagian dari warisan perjuangan yang lebih luas di tingkat global, di mana masyarakat adat di berbagai belahan dunia terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan keadilan.

Baca Juga:  Macron Sentuh Stupa Borobudur, Ini Makna Mitos Kunto Bimo

Meski tantangan di depan sangat besar, protes ini menunjukkan bahwa suara suku Maori tidak akan mudah dipadamkan dan mereka akan terus berjuang untuk hak-hak mereka dalam kerangka keadilan sosial dan budaya yang inklusif.

Dengan protes yang terus bergema, masa depan RUU RM Reform Bill akan menjadi ujian penting bagi pemerintah Selandia Baru dalam mempertimbangkan kembali cara untuk menghormati dan melibatkan masyarakat adat dalam setiap keputusan besar yang berdampak pada tanah dan budaya mereka.

TAGGED:Suku Maori
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Tentang:Arden Gustav
Cultural Curator Enthusiast
Follow:

Saya mengeksplorasi budaya yang membentuk perspektif kita. Dari musik, film, hingga tren lokal, saya menulis dengan pendekatan reflektif dan santai.

Tulisan Sebelumnya 👈 Transisi Energi PLN Pacu Transisi Energi, Gandeng 5 Mitra Global
👉 Tulisan Selanjutnya Striker timnas Indonesia Marselino Ferdinan Potret Aksi Marselino: 2 Gol Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Yuk, LOGIN dulu buat komentar. Bisa juga pakai Google atau akun medsos kamu, kok!

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

biaya siluman
Keuangan

Gajimu Cepat Habis? Kenali 7 ‘Biaya Siluman’ yang Menggerogoti Keuanganmu

7 Juni 2025
Filter Kata Kunci Cerdas TikTok
Gaya HidupTeknologi

TikTok Luncurkan Filter Kata Kunci Cerdas, FYP Kini Lebih Bisa Kamu Atur

7 Juni 2025
Cara Ganti Nada Dering WhatsApp
Gaya HidupTeknologi

Cara Ganti Nada Dering WhatsApp Pakai Suara Sendiri atau Lagu Favorit

7 Juni 2025
cara bikin tulisan whatsapp unik
Gaya Hidup

Cara Bikin Tulisan WhatsApp Unik: Tebal, Miring, Coret, dan Monospace

7 Juni 2025
fitur baru whatsapp 2025
TeknologiGaya Hidup

7 Fitur Baru WhatsApp di 2025 yang Wajib Kamu Coba Sekarang

7 Juni 2025

Ruang Baca

- Advertisement -
Ad imageAd image
Techfin Insight
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techfin Insight hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techfin.id. All rights reserved.