Data PPATK menunjukkan bahwa dari 8,8 juta pemain, 3,8 juta di antaranya memiliki pinjaman di luar sistem perbankan, seperti pinjaman online (pinjol) ilegal.
Mereka berjudi untuk membayar utang, lalu berutang lagi untuk bisa terus berjudi. Ini adalah jalan buntu yang sesungguhnya.
Saatnya Pindah Haluan: Dari Ekonomi Untung-untungan ke Ekonomi Keterampilan
Cukup sudah membuang waktu, uang, dan potensi diri untuk sesuatu yang destruktif. Sekarang adalah momen yang tepat bagi kita, generasi muda, untuk membalikkan keadaan.
Mari kita geser fokus dari “ekonomi untung-untungan” yang penuh ketidakpastian ke “ekonomi keterampilan” (skill-based economy) yang menjanjikan masa depan cerah.
Di era digital yang serba terhubung ini, salah satu pintu masuk terbaik dan paling fleksibel adalah menjadi seorang Virtual Assistant (VA).
Apa itu VA? Secara sederhana, VA adalah seorang profesional independen yang menyediakan berbagai layanan dukungan kepada klien secara remote atau jarak jauh.
Layanan yang ditawarkan sangat luas, mulai dari tugas administratif (manajemen email dan jadwal), teknis (entri data, manajemen website), hingga kreatif (manajemen media sosial, pembuatan konten).
Permintaan untuk profesi ini sedang meledak, seiring dengan semakin banyaknya bisnis, dari UMKM hingga korporasi, yang beralih ke digital.
Kelebihannya? Kamu bisa bekerja dari mana saja, mengatur jam kerjamu sendiri, dan yang terpenting, ini adalah pekerjaan nyata yang menghasilkan pendapatan halal dan berkelanjutan.
Keunggulan Halal: Menjadi Islamic Virtual Assistant (IVA) sebagai Vokasi Bertujuan
Bagi kita di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, ada sebuah peluang spesialisasi yang lebih unik, relevan, dan powerful: menjadi seorang Islamic Virtual Assistant (IVA).
Apa bedanya IVA dengan VA pada umumnya? Seorang IVA tidak hanya dibekali dengan keterampilan digital, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam dan kebutuhan spesifik ekosistem industri halal.
Ini bukan lagi sekadar pekerjaan, ini adalah sebuah vokasi yang memiliki tujuan (purpose-driven work).
Coba kamu semua bayangkan nilai tambah yang bisa ditawarkan seorang IVA:
- Pemasaran Beretika: Kamu membantu sebuah brand modest fashion mengelola kampanye media sosialnya dengan konten yang santun, relevan, dan menghormati audiens Muslimah.
- Konten Halal: Kamu menulis artikel atau membuat konten video untuk startup kuliner halal, menjelaskan keunggulan produk mereka dengan cara yang sejalan dengan kaidah syariah.
- Dukungan Bisnis Syariah: Kamu membantu lembaga keuangan syariah atau platform fintech syariah dengan tugas-tugas administratif mereka, karena Kamu memahami prinsip dasar di baliknya.
- Pemahaman Fikih: Kamu memastikan strategi bisnis klien tidak melanggar prinsip muamalah, memberikan rasa aman dan percaya bagi pengusaha Muslim.
Peluang ini bukan isapan jempol. Industri halal di Indonesia sedang meroket. Sektor-sektor unggulan seperti makanan-minuman halal dan modest fashion terus tumbuh pesat.
Nilai ekspor produk halal Indonesia bahkan mencapai USD 41,42 miliar hanya dalam periode Januari-Oktober 2024.
Komentari lewat Facebook