Techfin Insight – Di bangku kuliah, kita diajarkan banyak hal. Teori, metode, sistematika berpikir, bahkan teknik analisis yang kompleks.
Tapi ketika lulus dan mulai melangkah ke dunia kerja, banyak dari kita yang tersadar—apa yang diajarkan di kelas tidak cukup untuk memenangkan kompetisi di lapangan.
Bukan berarti kuliah sia-sia. Justru sebaliknya. Tapi ada satu hal penting yang seringkali luput dari perhatian mahasiswa dan fresh graduate: soft skill.
Lulusan Banyak, Tapi yang Dicari Lebih Sedikit
Setiap tahun, ribuan hingga jutaan mahasiswa di Indonesia menyelesaikan studi mereka. Artinya, kamu tidak sendirian saat mengirim CV ke perusahaan impian.
Kamu bersaing dengan ratusan, bahkan ribuan orang dengan latar belakang pendidikan yang sama.
Apa yang membuatmu berbeda?
Pendidikan tinggi bisa jadi tiket masuk. Tapi cara kamu berkomunikasi, kemampuanmu bekerja dalam tim, bagaimana kamu menghadapi tekanan, dan bagaimana kamu mempresentasikan diri, adalah yang benar-benar membuatmu terlihat menonjol di mata perekrut.
Inilah alasan kenapa soft skill bukan lagi tambahan—tapi keharusan.
Apa Itu Soft Skill?
Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang mencerminkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dan menyikapi lingkungan kerja. Ini termasuk:
- Komunikasi efektif
- Manajemen waktu
- Etika kerja dan tanggung jawab
- Kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah
- Kepemimpinan dan kerja sama tim
- Kecerdasan emosional (EQ)
Banyak lulusan baru merasa bahwa selama kuliah, mereka fokus pada hard skill seperti akuntansi, coding, desain, atau teknik.
Tapi saat memasuki dunia kerja, ternyata ditanya: “Coba ceritakan tentang dirimu dalam 1 menit,” dan langsung gugup.
Soft Skill: Penyebab Banyaknya Gagal Interview
Menurut data dari World Economic Forum, keterampilan seperti komunikasi, pemikiran analitis, kreativitas, dan kepemimpinan adalah skill yang paling dicari di masa depan.
Namun sayangnya, banyak pelamar kerja yang gagal bukan karena mereka tidak pintar atau tidak punya pengalaman, tapi karena mereka:
- Tidak bisa mempresentasikan dirinya dengan percaya diri
- Menjawab pertanyaan interview dengan ragu-ragu dan tidak terstruktur
- Tidak tahu cara menyusun CV yang menggambarkan diri secara kuat
- Tidak paham bagaimana membangun personal branding, bahkan di media sosial
Hal-hal ini bukan diajarkan di kelas. Tapi sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Dunia Kerja Bukan Soal Siapa yang Paling Jenius, Tapi Siapa yang Paling Siap
Perusahaan tidak mencari robot. Mereka mencari orang yang bisa diajak kerja sama, bisa menyelesaikan masalah, bisa menyampaikan ide, dan bisa tumbuh bersama tim.
Dan ini bukan hal yang bisa dipelajari dalam sehari. Dibutuhkan latihan, kesadaran diri, dan strategi yang tepat.
Untungnya, sekarang banyak platform yang memberikan akses ke kelas-kelas seputar skill siap kerja. Mulai dari cara membuat CV, membangun personal branding, hingga strategi interview dan job hunting.
Kelas-kelas ini biasanya bersifat praktis dan bisa diakses kapan saja. Bahkan beberapa sudah dalam bentuk video on demand, jadi kamu bisa belajar sesuai waktumu sendiri.
Investasi Terbaik: Belajar Menjual Dirimu Sendiri
Kalau kamu pernah bertanya:
“Kenapa dia yang keterima kerja, padahal IPK-ku lebih tinggi?”
Mungkin jawabannya adalah karena dia lebih siap menjual dirinya.
Bukan dalam arti negatif, tapi mampu menjelaskan potensinya secara meyakinkan, menyusun CV yang menarik, dan menjawab pertanyaan HRD dengan tepat.
Semua itu adalah skill. Dan seperti skill lainnya, bisa dipelajari dan dilatih.
Kamu Bisa Mulai dari Hal-hal Kecil Ini:
- Perbaiki CV-mu
- Buat bukan hanya berdasarkan template, tapi tunjukkan kepribadian dan pencapaianmu secara spesifik.
- Bangun Personal Branding
- Aktif di LinkedIn, buat konten atau post yang menunjukkan kompetensimu di bidang tertentu.
- Latihan Interview
- Simulasikan dengan teman. Rekam dirimu menjawab pertanyaan umum interview. Dengarkan dan evaluasi.
- Ikuti Kelas Pengembangan Diri
- Cari kelas atau pelatihan yang fokus pada kesiapan kerja dan soft skill. Banyak yang bisa diakses online dengan harga terjangkau.
Siap Diterima Kerja = Siap Tunjukkan Nilai Dirimu
Di era sekarang, bukan hanya tentang seberapa tinggi gelarmu, tapi seberapa siap kamu menunjukkan kelebihanmu.
Dan soft skill adalah jembatan penting antara pengetahuanmu dan kesuksesan kariermu.
Bukan hanya sekadar dapat kerja. Tapi kerja yang kamu impikan. Dan itu dimulai dengan kesadaran bahwa kamu bisa terus berkembang—lebih dari apa yang diajarkan di bangku kuliah.
Komentari lewat Facebook