Techfin Insight – Kalau kamu kerja di dunia digital marketing, pasti pernah ngerasain begini:
- Capek riset ide konten sampai tengah malam
- Nyusun kalender konten satu-satu pakai spreadsheet
- Harus stalk akun kompetitor tiap minggu buat inspirasi
- Bingung revisi copy karena “kurang sesuai tone brand”
Padahal… kamu udah pegang 3–5 brand sekaligus, dan semuanya minta output cepat.
Gila aja kalau semua itu masih kamu kerjain secara manual.
Padahal tools AI seperti ChatGPT bisa bantu kamu kerja 3x lebih cepat dan akurat, asal tahu cara pakenya dengan benar.
Bukan cuma buat nyari caption lucu, tapi bisa jadi asisten pribadi kamu untuk:
- Riset konten kompetitor
- Susun content strategy & pilar
- Buat kalender konten 30 hari
- Bikin caption + CTA + visual brief
- Bahkan bantu brainstorming konsep visual
Sekarang, kita bahas satu-satu, step by step, gimana caranya kamu bisa jadi content planner profesional hanya dengan bantuan ChatGPT dan sedikit strategi tambahan.
1. Riset dan Analisa Strategi Konten Kompetitor
Sebelum bikin konten, kamu harus tahu:
Apa yang sedang berhasil di pasar?
Apa gaya yang dipakai kompetitor?
Daripada scroll satu-satu feed Instagram mereka, gunakan prompt analisis ini:
“Analisa konten Instagram dari akun @xyz. Sebutkan jenis konten yang paling sering digunakan, gaya bahasa, frekuensi posting, konten dengan engagement tertinggi, dan kemungkinan strategi mereka.”
Dari sini, kamu bisa tahu:
- Mereka lebih sering pakai carousel atau Reels?
- Gaya bahasanya lebih profesional, playful, atau sarcastic?
- Mereka fokus di edukasi, storytelling, atau hard selling?
Dengan hasil analisa itu, kamu jadi bisa membuat konten yang tidak asal posting, tapi punya positioning yang kuat dibanding kompetitor.
2. Bikin Content Pillar yang Sesuai Target Market
Kebanyakan content planner bikin pilar konten berdasarkan tebakan:
“Kayaknya audiens suka edukasi, ya?”
Padahal setiap brand punya target market yang beda.
Dengan ChatGPT, kamu bisa bikin struktur content pillar yang lebih strategis:
“Saya adalah social media specialist untuk brand skincare lokal yang menyasar Gen Z. Buatkan 4 content pillar beserta 3–5 topik per pilar dengan gaya bahasa santai, relatable, dan edukatif.”
Hasilnya? Kamu langsung dapat:
- Pilar konten edukatif
- Konten problem-solution
- User generated content
- Behind the scene storytelling
- Semua sesuai karakter audiens!
3. Kalender Konten 30 Hari? 5 Menit Aja Bisa!
Daripada mikirin topik per hari selama sebulan, suruh aja ChatGPT bantuin.
“Buatkan kalender konten selama 30 hari untuk akun @xyz yang menjual kursus bahasa asing. Sertakan jenis konten (Reels, carousel, story), topik, caption singkat, dan CTA untuk meningkatkan leads.”
Kamu tinggal review, edit dikit sesuai kebutuhan brand, dan langsung masukin ke Trello, Notion, atau Google Sheet.
Bayangin, 1 jam kamu bisa siapin 3 kalender konten untuk 3 brand berbeda!
4. Caption & Copywriting Sesuai Tujuan
Copywriting yang bagus nggak cuma soal kata-kata keren. Tapi juga harus:
- Sesuai tone brand
- Ada hook yang kuat
- Mendorong interaksi atau konversi
Contoh prompt-nya:
“Tolong buatkan caption Instagram dengan gaya storytelling, target audiens perempuan 25–35 tahun, untuk produk hijab premium. Gunakan opening yang emosional dan tutup dengan CTA untuk kunjungi link di bio.”
Kamu bisa minta 2–3 versi sekaligus, lalu pilih dan sesuaikan. Nggak perlu stuck brainstorming lama-lama.
5. Buat Brief Visual untuk Desainer
Kamu pasti pernah nemuin situasi begini:
“Kontennya udah oke, tapi desainnya kurang dapet feel-nya.”
Itu karena desainer kurang dapet arah visualnya. Nah, kamu bisa bantu mereka dengan brief dari ChatGPT:
“Buatkan deskripsi visual untuk konten carousel topik ‘Tips Belajar Bahasa Jerman dari Nol’. Slide pertama harus eye-catching, sisanya edukatif. Gunakan warna yang fun tapi tetap profesional.”
Hasilnya, tim desainmu bisa langsung kerja tanpa banyak revisi.
6. Update Konten Berdasarkan Tren Tanpa Scroll TikTok Berjam-jam
Waktu kamu mepet, kamu bisa minta tren konten terbaru dari ChatGPT (pakai GPT-4o atau plugin web jika perlu):
“Berikan 5 ide konten Reels berdasarkan tren Instagram terbaru untuk brand fashion lokal, lengkap dengan hook dan CTA.”
Bisa langsung kamu jadikan referensi atau dimodifikasi untuk keperluan brand-mu.
Bonus: Pakai Template Prompt untuk Efisiensi Maksimal
Supaya nggak nulis ulang terus-terusan, buatlah template prompt seperti:
- Template untuk caption edukasi
- Template konten testimoni
- Template konten Reels storytelling
- Template prompt visual brief
- Template audit kompetitor
Kamu tinggal copy-paste, ubah nama brand dan goals-nya. Cepat dan scalable!
Kesimpulan:
Social media specialist zaman sekarang bukan cuma dituntut kreatif, tapi juga produktif dan adaptif.
Kalau kamu masih pegang prinsip “semua dikerjain manual biar lebih niat” — ya silakan, tapi siap-siap kalah sama yang kerja pakai tools pintar.
Dengan ChatGPT, kamu bisa:
- Ngerjain lebih banyak brand tanpa burnout
- Fokus ke insight dan strategi, bukan kerja repetitif
- Ngebangun reputasi sebagai strategist, bukan tukang caption
Jadi, udah siap kerja kayak social media specialist masa depan?
Yuk, mulai ubah cara kerjamu dari sekarang.
Komentari lewat Facebook