Techfin Insight — Punya penghasilan tambahan tanpa harus pusing kelola bisnis? Jawabannya: investasi keuangan.
Bagi kamu yang super sibuk tapi tetap ingin cuan mengalir pelan-pelan, membangun passive income lewat jalur investasi adalah langkah cerdas, realistis, dan bisa dimulai dari sekarang.
Di artikel ini, kita bahas jenis investasi keuangan yang paling cocok untuk passive income, strategi memulainya, dan tips biar tetap aman meski kamu bukan expert.
Kenapa Investasi Cocok Buat Passive Income?
Investasi keuangan adalah cara menghasilkan uang dari uang. Jadi, alih-alih menukar waktu dan tenaga, kamu menyimpan dana ke dalam aset yang akan bertumbuh atau memberi penghasilan secara rutin.
Alasan kenapa investasi cocok untuk passive income:
- Minim tenaga dan waktu: Bisa dikelola otomatis.
- Bisa disesuaikan modal: Mulai dari Rp100.000 pun bisa.
- Potensi jangka panjang: Nilainya bisa terus tumbuh.
- Diversifikasi penghasilan: Gaji tetap jalan, investasi juga cuan.
Investasi tidak berarti harus spekulatif atau kompleks. Banyak pilihan yang sederhana dan cocok buat pemula sekalipun.
Jenis Investasi untuk Passive Income
Berikut ini beberapa jenis investasi yang paling banyak dipakai orang buat menghasilkan penghasilan pasif:
1. Reksadana Pasar Uang
Cocok untuk kamu yang pemula.
Reksadana pasar uang adalah instrumen investasi dengan risiko rendah. Dana kamu akan dikelola oleh manajer investasi dan ditempatkan ke produk pasar uang seperti deposito dan obligasi jangka pendek.
- Hasil stabil
- Bisa dicairkan kapan saja
- Bisa mulai dari Rp10.000
Reksadana cocok banget buat kamu yang sibuk dan ingin hasil konsisten tanpa ribet analisis pasar.
2. Obligasi
Cocok buat kamu yang cari pendapatan tetap.
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan. Kamu akan menerima bunga (kupon) rutin selama masa berlaku, lalu modal dikembalikan di akhir periode.
- Penghasilan tetap
- Dijamin pemerintah (SBR/ORI)
- Cocok untuk jangka menengah
Obligasi negara seperti ORI dan Sukuk Ritel bisa dibeli lewat aplikasi investasi dan cocok buat kamu yang menghindari risiko besar.
3. Saham Dividen
Cocok buat kamu yang sudah mulai belajar pasar modal.
Beberapa perusahaan rutin membagikan dividen kepada pemegang saham. Jika kamu memiliki saham dari perusahaan seperti itu, kamu bisa menerima bagi hasil secara berkala.
- Potensi cuan ganda (dividen + capital gain)
- Bisa diwariskan
- Cocok untuk jangka panjang
Kamu bisa mulai dari Rp100.000 melalui aplikasi sekuritas resmi. Tapi ingat, saham juga punya risiko naik-turun, jadi pilihlah perusahaan yang punya performa dan reputasi baik.
4. P2P Lending
Cocok buat kamu yang ingin bantu UMKM sambil dapat bunga.
Melalui platform peer-to-peer lending, kamu bisa meminjamkan dana ke individu atau usaha kecil, lalu menerima bunga sebagai imbal hasil.
- Hasil bisa lebih tinggi dari deposito
- Pilihan tenor dan risiko variatif
- Bisa mulai dari Rp100.000
Tapi tetap hati-hati, ya. Pilih platform legal yang terdaftar di OJK dan lakukan diversifikasi ke banyak peminjam untuk menekan risiko gagal bayar.
5. Deposito Berjangka
Cocok buat kamu yang konservatif dan suka yang aman-aman aja.
Deposito adalah simpanan berjangka dengan bunga tetap, biasanya lebih tinggi dari tabungan biasa. Uang kamu akan ‘dikunci’ selama periode tertentu.
- Bunga stabil
- Dijamin LPS (maks. Rp2 miliar per nasabah per bank)
- Cocok buat dana darurat pasif
Kalau kamu nggak pengin ribet dan hanya ingin tempat parkir uang yang tetap menghasilkan, ini pilihan paling damai.

Cara Memulai Investasi untuk Passive Income
Berikut langkah-langkah praktis memulai investasi keuangan, meskipun kamu pemula dan punya jadwal padat:
- Tentukan Tujuan dan Profil Risiko
Mau hasil cepat atau stabil jangka panjang? Toleransi kamu terhadap risiko juga penting buat menentukan jenis investasi. - Gunakan Aplikasi Resmi
Daftar di platform yang terdaftar OJK seperti Bibit, Ajaib, Bareksa, Pluang, atau KoinWorks. - Mulai dari Nominal Kecil
Jangan tunggu banyak uang. Coba dulu dari Rp100 ribu sambil belajar. Konsistensi lebih penting dari nominal besar. - Aktifkan Auto-Debit
Beberapa aplikasi punya fitur auto-invest. Jadi tiap bulan langsung alokasikan sebagian gaji kamu. - Pantau Secara Berkala
Meski pasif, bukan berarti diabaikan total. Cek portofolio minimal sebulan sekali, dan sesuaikan strategi kalau perlu.
Tips Aman Investasi Pasif
- Jangan buru-buru percaya iming-iming untung besar tanpa risiko.
- Pastikan platform legal dan berizin OJK.
- Diversifikasi portofolio untuk menekan risiko.
- Fokus jangka panjang, bukan spekulasi harian.
Kamu Bisa Mulai Sekarang Juga
Investasi keuangan adalah jalur tercepat dan paling praktis untuk mulai membangun passive income, apalagi kalau kamu sedang sibuk bekerja.
Tak perlu bisnis, tak perlu operasional harian—cukup satu aplikasi di ponsel dan niat untuk konsisten.
Seri #PassiveIncomeTechfin hadir untuk bantu kamu membangun sistem penghasilan pasif yang efisien, ringan, dan bisa dimulai kapan saja.
Manfaatkan teknologi dan strategi yang tersedia untuk hasil yang lebih optimal.
Techfin Insight juga sudah mendukung fitur dark mode. Baca artikel finansial tanpa bikin mata capek—karena cuan yang baik berawal dari layar yang nyaman.
Komentari lewat Facebook