Jakarta, Techfin Insight – Di tengah gelombang transformasi digital yang melanda dunia, nama Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), mencuat sebagai sosok visioner yang memimpin salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia menuju era kecerdasan buatan (AI).
Dengan rekam jejak lebih dari dua dekade di industri telekomunikasi global, Sinha bukan sekadar pemimpin; ia adalah arsitek yang merancang masa depan Indosat sebagai AI TechCo terdepan, didorong oleh filosofi “Beat Yesterday” dan semangat kolaborasi.
Dari Coca-Cola hingga Puncak Telekomunikasi: Jejak Karir Gemilang
Perjalanan karir Vikram Sinha dimulai dari perusahaan besar seperti Coca-Cola India, sebelum ia mengukuhkan dirinya di industri telekomunikasi. Lebih dari satu dekade di Bharti Airtel, India dan Afrika, memberinya fondasi yang kuat dalam memahami dinamika pasar telekomunikasi serta keterampilan dalam membangun tim yang harmonis.
As the holy month of fasting begins, I want to share with you some of my book recommendations to accompany you while waiting for Iftar. Let me know your favorite books so I can also have a read. #NgabubuReads 📚 pic.twitter.com/GII7QuDNZC
— Vikram Sinha (@SinhaVikram) March 23, 2023
Sinha kemudian bergabung dengan Grup Ooredoo, memimpin operasi di Maladewa (sebagai CEO pada 2017) dan Myanmar (sebagai CEO pada 2018), di mana ia berhasil melakukan turnaround operasi dan menjadikan Ooredoo pemain pasar yang signifikan.
Pada 2019, Vikram Sinha ditugaskan ke Indonesia sebagai Direktur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo.

Di bawah kepemimpinannya, Indosat Ooredoo berhasil mempertahankan pertumbuhan yang solid, bahkan mengungguli industri selama tiga tahun berturut-turut sejak 2019.
Puncaknya, ia ditunjuk sebagai President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison pada 28 Desember 2021, memimpin mulusnya proses merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia senilai US$6 miliar pada awal 2022.
Komitmennya pada perusahaan semakin dipertegas dengan penunjukan kembali dirinya sebagai Direktur Utama yang berlaku efektif mulai 1 Agustus 2025, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) terbaru.
Visi “AI-Nation Shaper”: Memberdayakan Indonesia dengan AI
Di bawah kepemimpinan Vikram Sinha, Indosat tidak hanya fokus pada bisnis inti telekomunikasi, tetapi juga merintis jalan sebagai AI TechCo.
Visi utamanya adalah menjadikan Indosat sebagai “AI-Nation Shaper”, yang bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat dan bangsa.
Sinha percaya bahwa AI adalah pengganda yang akan secara signifikan membantu PDB Indonesia bergerak menuju tingkat pertumbuhan 8%.

Transformasi ini sangat nyata, bahkan Indosat telah menyesuaikan izin usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 untuk mendukung perluasan bisnisnya ke area pemrograman dan pengembangan solusi berbasis AI, layanan TIK terintegrasi, konsultasi dan desain berbasis Internet of Things (IoT), serta pengembangan layanan berbasis data di sektor strategis seperti kesehatan dan keuangan digital.
Langkah proaktif ini menegaskan komitmen Indosat dalam memanfaatkan potensi AI untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia.
Pencapaian Inovatif dan Komitmen Kuat
Sejak merger, Indosat di bawah arahan Sinha telah mencatat berbagai tonggak penting dalam perjalanannya sebagai AI TechCo. Salah satunya adalah menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial, melalui kolaborasi strategis dengan Nokia dan NVIDIA di Mobile World Congress 2025 di Barcelona.
Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi jaringan 5G Cloud RAN dan secara signifikan mengurangi konsumsi energi.

Sinha juga mendorong adopsi AI di berbagai vertikal industri, seperti yang terlihat dari acara Indonesia AI Day for Mining Industry, yang menunjukkan potensi AI dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertambangan.
Ia menekankan pentingnya investasi pada sumber daya manusia (SDM) untuk membangun skala yang tepat dalam pengembangan AI, bahkan Indosat menjadi perusahaan pertama di Asia Pasifik yang mengadopsi Google Agentspace untuk memberdayakan karyawannya dengan AI.
Kinerja Keuangan Solid dan Kepercayaan Pemegang Saham
Kepemimpinan Vikram Sinha juga tercermin dalam kinerja keuangan Indosat yang solid. Perusahaan konsisten membagikan dividen, menegaskan neraca keuangan yang sehat dan komitmen terhadap penciptaan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi pemegang saham.
Pada RUPST tahun buku 2024, Indosat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp2.702.617.958.197, setara dengan Rp83,3 per saham.
Target pembagian dividen hingga 70% dari laba bersih pada tahun 2026 juga menjadi bukti optimisme dan komitmen perusahaan.

Vikram Sinha telah berhasil mempertahankan kinerja dengan meraih pendapatan yang signifikan, bahkan saat pandemi COVID-19 melanda.
Ia juga berhasil meningkatkan jumlah pelanggan seluler dan pendapatan tertinggi sepanjang masa pada tahun 2022.
Semua ini menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinannya, Indosat Ooredoo Hutchison tidak hanya berkembang secara teknologi, tetapi juga secara finansial, siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang semakin kompleks.
Komentari lewat Facebook