Techfin Insight – Di tengah dominasi Adobe dalam dunia perangkat lunak desain, muncul nama lain yang makin mencuri perhatian: Affinity.
Dikenal sebagai paket software desain profesional dengan lisensi seumur hidup, tanpa biaya langganan, Affinity menjadi jawaban bagi kreator digital yang menginginkan fleksibilitas, performa, dan efisiensi.
Namun Affinity bukan hanya soal harga. Dalam beberapa tahun terakhir, software ini terus berkembang—bukan sebagai alternatif murahan, tetapi sebagai pesaing sejajar.
Terlebih sejak diakuisisi oleh Canva, Affinity kini memiliki pijakan yang makin kuat dalam dunia desain global.
Di Balik Nama Affinity: Siapa Pembuatnya?
Affinity adalah produk andalan dari Serif, perusahaan teknologi berbasis di Inggris yang telah eksis sejak akhir 1980-an.
Meski dulu dikenal dengan software semi-profesional, Serif mulai unjuk gigi di ranah profesional ketika merilis Affinity Designer pada tahun 2014.
Kesuksesan tersebut disusul dengan hadirnya Affinity Photo dan Affinity Publisher yang melengkapi lini produk kreatif mereka.
Ketiga aplikasi ini kemudian dikenal sebagai Affinity Family—sebuah ekosistem desain lengkap yang mampu menyaingi dominasi Adobe, namun dengan pendekatan yang jauh lebih ringan, cepat, dan terjangkau.

Tiga Pilar Utama: Designer, Photo, Publisher
Setiap produk dalam Affinity Family dirancang untuk menggantikan aplikasi Adobe tertentu, dengan fungsionalitas yang profesional tapi dengan alur kerja lebih efisien.
Produk Affinity | Fungsi Utama | Pengganti dari Adobe |
---|---|---|
Affinity Designer | Desain grafis vektor, ilustrasi, UI/UX | Adobe Illustrator |
Affinity Photo | Editing dan manipulasi foto, retouching | Adobe Photoshop |
Affinity Publisher | Layout publikasi cetak & digital, majalah, eBook | Adobe InDesign |
Ketiganya dirancang untuk saling terintegrasi. Dengan fitur StudioLink, pengguna bisa mengedit ilustrasi atau foto langsung dari Publisher tanpa membuka aplikasi terpisah.
Ini membuat workflow kreatif jauh lebih seamless.
Keunggulan yang Membuatnya Menonjol
Salah satu kelebihan Affinity dibandingkan Adobe adalah lisensi sekali bayar. Tidak ada langganan bulanan. Kamu beli satu kali, milik seumur hidup.
Ini sangat menguntungkan bagi freelancer, pelajar, dan UMKM yang butuh perangkat profesional tapi tak ingin terbebani biaya langganan.
Performa aplikasi juga sangat mumpuni—ringan dijalankan di laptop standar maupun iPad.
Fitur-fitur seperti real-time editing, non-destructive workflow, dukungan file PSD/AI/EPS, hingga interface modern membuat pengalaman bekerja terasa cepat dan intuitif.
Selain itu, Affinity juga mendukung berbagai format penting dan kompatibel lintas sistem operasi.
Produk ini tersedia untuk Windows, macOS, dan iPadOS, menjadikannya fleksibel untuk kreator dengan gaya kerja mobile maupun desktop.
Dukungan Komunitas dan Pembaruan yang Aktif
Komunitas pengguna Affinity terus berkembang. Banyak tutorial, template, dan resource tersedia secara gratis maupun berbayar.
Serif juga rutin menghadirkan pembaruan besar yang memperbaiki performa dan menambahkan fitur baru tanpa memaksa pengguna untuk membeli versi baru tiap tahun.
Di versi terbaru (v2.5), misalnya, Affinity menambahkan fitur seperti dukungan variable fonts, QR code generator, dan stroke width tool yang disambut antusias oleh pengguna profesional.
Affinity dan Canva: Kolaborasi yang Menyederhanakan Kreativitas
Pada tahun 2024, Canva resmi mengakuisisi Affinity. Akuisisi ini menimbulkan berbagai pertanyaan, namun Canva dengan tegas menyatakan bahwa Affinity akan tetap hadir sebagai produk profesional yang berdiri sendiri.
Menariknya, Canva kemudian membuka akses gratis ke seluruh aplikasi Affinity bagi dua kelompok utama:
- Pengguna Canva Education
- Organisasi Nirlaba (Nonprofit) yang terverifikasi
Artinya, jika kamu tergabung dalam institusi pendidikan atau organisasi sosial, kamu bisa menikmati Affinity Family tanpa biaya—langsung dari dalam platform Canva, melalui fitur Canva Apps.
Ini bukan hanya soal akses gratis, tapi tentang mendemokratisasi alat desain profesional agar bisa digunakan lebih luas oleh mereka yang bergerak di bidang pendidikan dan kemanusiaan.
Siapa yang Cocok Menggunakan Affinity?
- Pelajar dan mahasiswa di bidang desain, komunikasi visual, atau multimedia yang ingin belajar software profesional tanpa harus mencuri software bajakan.
- Freelancer dan pekerja lepas yang ingin efisiensi biaya tapi tetap tampil profesional.
- UMKM dan brand lokal yang sering mengerjakan konten visual, katalog, brosur, hingga desain media sosial.
- Kreator iPad-first yang membutuhkan aplikasi powerful yang tidak dikurangi fiturnya di perangkat mobile.
Bukan Lagi Alternatif, Tapi Solusi Utama
Affinity bukan hanya pelengkap atau alternatif murah dari Adobe. Ia sudah menjadi pilihan utama bagi banyak kreator global yang menghargai efisiensi, kecepatan, dan kebebasan.
Dengan kombinasi desain profesional, harga terjangkau, performa tinggi, dan sekarang—akses gratis melalui Canva Education dan Nirlaba—Affinity Family menawarkan masa depan baru bagi dunia kreatif yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Komentari lewat Facebook