Techfin Insight – Bagi kreator digital, memilih software desain bukan perkara sepele. Antara Adobe vs Affinity yang kian naik daun, perdebatan soal mana yang lebih unggul sering muncul, terutama di kalangan desainer muda, pelajar, dan pelaku UMKM.
Keduanya menawarkan fitur profesional, tetapi dengan pendekatan yang sangat berbeda.
Lantas, mana yang sebaiknya dipilih? Artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaan mendasar antara Adobe dan Affinity—baik dari sisi biaya, performa, fleksibilitas, hingga ekosistem.
1. Model Bisnis: Langganan vs Sekali Bayar
Perbedaan paling mencolok ada di soal biaya lisensi. Adobe Creative Cloud menggunakan skema subscription (langganan bulanan atau tahunan).
Untuk akses penuh, pengguna harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah per tahun.
Sebaliknya, Affinity menawarkan lisensi seumur hidup.
Kamu beli sekali (baik versi desktop maupun iPad), lalu bebas pakai selamanya tanpa tagihan tambahan.
Kriteria | Adobe Creative Cloud | Affinity Suite |
---|---|---|
Biaya | Langganan bulanan/tahunan (Rp600rb – Rp1jt/bulan) | Sekali bayar (Rp700rb–Rp1,2jt per aplikasi) |
Lisensi | Sewa (berhenti bayar = akses hilang) | Milik permanen |
Versi gratis | Hanya trial | Gratis untuk Canva Edu & Nirlaba |
2. Performa: Ringan atau Resource-Intensive?
Adobe memang powerful, tapi aplikasi-aplikasinya terkenal cukup berat dan demanding terhadap spesifikasi hardware.
Affinity justru dikenal karena performanya yang ringan dan cepat, bahkan di laptop kelas menengah atau iPad.

Desainer yang bekerja mobile akan lebih nyaman menggunakan Affinity di iPad tanpa kompromi fitur. Sementara Adobe versi mobile (seperti Photoshop for iPad) masih terbatas dibanding versi desktopnya.
3. Kompatibilitas File dan Ekosistem
Adobe unggul dalam hal kompatibilitas file native dan integrasi antar aplikasi (AI, PSD, INDD, dll.). Ini penting untuk studio besar atau tim desain yang sudah terbiasa dengan workflow Adobe.
Namun Affinity juga mendukung banyak format populer—termasuk PSD dan AI—meskipun dalam beberapa kasus, efek atau smart object mungkin tidak selalu terbaca sempurna.
Keunggulan Affinity justru terletak pada ekosistem internalnya. Fitur StudioLink memungkinkan pengguna untuk mengedit foto, ilustrasi, dan layout dalam satu ruang kerja—tanpa harus buka aplikasi terpisah seperti Adobe.
4. User Interface: Familiar atau Modern?
Bagi pengguna yang sudah lama memakai Adobe, antarmuka Adobe jelas lebih familiar.
Tapi Affinity juga mendesain UI-nya agar intuitif dan serupa dengan Adobe—sehingga transisi tidak terlalu menyulitkan.
Affinity bahkan menyediakan workspace yang bisa disesuaikan, dan tidak membanjiri pengguna dengan tool yang jarang digunakan.
Yang menarik, Affinity menghapus konsep “workspace penuh panel” seperti Adobe, dan menggantinya dengan pendekatan persona switching.
Kamu cukup ganti mode kerja untuk mengakses fitur yang kamu butuhkan.

5. Komunitas & Dukungan
Adobe jelas punya komunitas global yang sangat besar, serta dokumentasi lengkap. Tapi Affinity juga tumbuh pesat, terutama setelah akuisisi oleh Canva.
Banyak desainer muda dan content creator kini mulai beralih ke Affinity karena dukungan dari komunitas YouTube, Discord, dan forum resmi yang makin aktif.
Affinity juga dirancang agar mudah dipelajari. Bahkan pelajar sekolah menengah pun bisa menguasai dasar-dasarnya dalam waktu singkat.

Affinity Cocok untuk Siapa?
- Kreator individual atau freelancer yang ingin mengurangi beban biaya langganan
- Pelajar, mahasiswa, atau guru yang tergabung dalam Canva Education
- Organisasi nirlaba yang telah diverifikasi Canva
- Tim kreatif kecil yang butuh efisiensi dan workflow lintas perangkat
- Desainer yang banyak bekerja di iPad atau laptop spesifikasi menengah
Adobe Cocok untuk Siapa?
- Tim desain skala besar yang membutuhkan kolaborasi realtime dan standar industri
- Studio profesional yang menggunakan banyak efek kompleks & plugin khusus
- Pengguna yang sudah terbiasa dan mengandalkan integrasi penuh antar aplikasi Adobe
- Klien atau partner yang mengharuskan pengiriman file dalam format Adobe asli
Tidak Ada yang Mutlak, Semua Tergantung Kebutuhan
Affinity dan Adobe sama-sama kuat, tapi punya arah yang berbeda. Adobe cocok untuk kebutuhan profesional tingkat lanjut dan perusahaan besar.
Sedangkan Affinity lebih tepat untuk mereka yang ingin berkarya secara mandiri, hemat, dan tetap tampil profesional.
Dengan hadirnya akses gratis Affinity melalui Canva Education dan Nirlaba, peluang untuk mendesain secara profesional kini lebih terbuka bagi siapa saja.
Tidak perlu langganan mahal untuk berkarya. Pilihlah yang paling sesuai dengan gaya kerja dan prioritasmu, Besti.
Komentari lewat Facebook