Techfin Insight
Notifikasi
Kirim Tulisan
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Tentang Techfin.id
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • 🤩 Trending Topik:
  • PLN
  • PLN UID Banten
  • Personal Finance
  • Keuangan
  • Phones/Tablets/Mobile
  • Apple
  • AI
  • Investasi
Techfin InsightTechfin Insight
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Pilih Bahasa
    • id Bahasa Indonesia
    • en English
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
  • SaveBox
    • Bacaan Disimpan
    • Author Favorit

Terkini

BlackBerry

Fenomena BlackBerry: Gen Z Tinggalkan iPhone dan Pilih ‘Ponsel Bodoh’

16 Juni 2025
iOS 26

iPhone Skip iOS 19 dan Langsung ke iOS 26: Ini Bukan Sekadar Angka

16 Juni 2025
digital detox

Mental Overload Akibat Notifikasi Berlebih? Saatnya Digital Detox Cerdas

16 Juni 2025
PLN PDKB Bayah

PLN Turunkan PDKB di Bayah: Jaringan Tetap Hidup, Masyarakat Juga Terangkat

16 Juni 2025

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techfin Insight! 💡

Buat AkunKirim Tulisan
Punya akun di Techfin Insight? Sign In
Stay Connected
© 2025 Techfin Insight. All rights reserved.
Kultur

Fenomena BlackBerry: Gen Z Tinggalkan iPhone dan Pilih ‘Ponsel Bodoh’

Gen Z makin banyak yang tinggalkan iPhone dan pilih BlackBerry atau dumb phone sebagai bentuk digital detox. Kenapa tren ini berkembang? Simak selengkapnya di sini.

Publikasi: Senin, 16 Juni 2025
Oleh:
Arden Gustav
Tentang:Arden Gustav
Cultural Curator Enthusiast
Saya mengeksplorasi budaya yang membentuk perspektif kita. Dari musik, film, hingga tren lokal, saya menulis dengan pendekatan reflektif dan santai.
Follow:
- Cultural Curator Enthusiast
Share
2 Menit
BlackBerry
Tren kembali ke ponsel konvensional, termasuk BlackBerry, tak lagi dilihat sebagai langkah mundur. Justru, itu dianggap sebagai pernyataan.
Share
Navigasi Konten
Dumb Phone Bukan Simbol KemunduranBlackBerry Jadi Ikon Baru Gaya Hidup Minimalis DigitalBukan Cuma Nostalgia, tapi Bentuk PerlawananBlackBerry dan Simbol Kontrol Diri DigitalTechfin Insight: Ini Bukan Akhir dari Smartphone, tapi Awal dari Kesadaran Digital

Jakarta, Techfin Insight – Beberapa tahun lalu, BlackBerry hanya dikenang sebagai simbol kejayaan masa lalu. Tapi kini, ponsel legendaris itu kembali jadi buruan Gen Z.

Bukan untuk koleksi, melainkan untuk dipakai sehari-hari. Fenomena ini menyimpan pesan penting: generasi muda mulai lelah dengan keterhubungan tanpa henti, dan mereka kini sedang mencari jalan keluar.

Dalam beberapa bulan terakhir, pasar ponsel bekas menunjukkan lonjakan permintaan BlackBerry. Bukan cuma di Amerika Serikat atau Eropa, tapi juga di Indonesia.

Bagi sebagian Gen Z, ini adalah bentuk digital detox yang nyata—melepas smartphone canggih demi ponsel yang lebih “bodoh” tapi lebih damai.

Dumb Phone Bukan Simbol Kemunduran

Tren kembali ke ponsel konvensional, termasuk BlackBerry, tak lagi dilihat sebagai langkah mundur. Justru, itu dianggap sebagai pernyataan.

Laporan terbaru dari Partners Universal Innovative Research Publication mencatat lonjakan penjualan dumb phone sebesar 148% di kelompok usia 18–24 tahun antara 2021 dan 2024, sementara penggunaan smartphone justru turun 12% di segmen usia yang sama.

Baca Juga:  Belajar dari Korea Selatan: Kenapa Literasi Keuangan di Sana Lebih Maju?

Para ahli menyebut fenomena ini sebagai bagian dari dopamine diet—gerakan sadar untuk mengurangi stimulasi berlebih dari gawai dan aplikasi.

BlackBerry
Dalam beberapa bulan terakhir, pasar ponsel bekas menunjukkan lonjakan permintaan BlackBerry. Bukan cuma di Amerika Serikat atau Eropa, tapi juga di Indonesia.

“Notifikasi smartphone meniru pola adiksi. Kita jadi candu scroll, candu validasi, dan kehilangan kendali,” jelas Profesor Melissa DiMartino dari New York Institute of Technology.

TikTok dan tagar seperti #bringbackflipphones ikut mempercepat tren ini. Dumb phone menjadi simbol resistensi terhadap budaya always-on.

BlackBerry Jadi Ikon Baru Gaya Hidup Minimalis Digital

Salah satu perangkat yang paling banyak diburu adalah BlackBerry lawas. Menurut laporan CNBC Indonesia, harga BlackBerry bekas naik tajam di sejumlah toko online.

Model seperti BlackBerry Bold dan Curve kembali populer. Bahkan ada yang menyamakan BB dengan tren kamera film—kuno, tapi penuh makna.

Di media sosial, sejumlah konten kreator Gen Z mendemonstrasikan bagaimana mereka hidup lebih tenang setelah beralih ke BB. Tanpa notifikasi tak penting, tanpa TikTok, tanpa keharusan membalas pesan dalam hitungan menit.

“Saya ingin sadar terhadap waktu saya, bukan ke mana scroll membawa saya,” kata seorang pengguna dalam unggahan viral.

Lonjakan ini bahkan ikut mengangkat ulang merek-merek seperti Nokia, Punkt, dan Light Phone, yang memproduksi dumb phone untuk kalangan profesional yang ingin “cut the noise.”

Baca Juga:  5 Film Bertema Time Paradox yang Bikin Kamu Bertanya: Apa Itu Realitas?

Bukan Cuma Nostalgia, tapi Bentuk Perlawanan

Tren ini tak lahir dari kekaguman masa lalu, melainkan kekecewaan pada masa kini. Survei Harris Poll 2024 menemukan bahwa 1 dari 5 Gen Z berharap smartphone tidak pernah ditemukan, dan hampir 50% berharap TikTok atau Snapchat tidak pernah ada.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Mereka menyebut tekanan sosial, kelelahan informasi, dan kecanduan sebagai alasan utama.

A couple of weeks ago I mentioned how TikTok wants a BlackBerry comeback because Millennials are tired of iPhones and now Zinwa, who owns the BlackBerry phone license today, is going to make the BlackBerry Classic comeback a reality with an Android system https://t.co/Hm1IA9TUaF pic.twitter.com/FwqeSZug9X

— Metacosmios 🇨🇦 (@metacosmios) June 14, 2025

Bahkan, komunitas seperti Luddite Club di New York aktif berkampanye agar anak muda kembali offline setidaknya satu hari dalam seminggu.

Dampaknya? Positif. Penelitian dari jurnal PNAS Nexus menunjukkan bahwa membatasi koneksi internet seluler (namun tetap membuka telepon dan SMS) meningkatkan konsentrasi, kesehatan mental, dan kepuasan hidup.

BlackBerry dan Simbol Kontrol Diri Digital

BlackBerry, dengan keyboard fisiknya dan antarmuka terbatas, secara tak langsung menjadi simbol kontrol diri.

Bukan karena lebih canggih, tapi karena tidak tergoda untuk membuka lima aplikasi dalam lima detik.

Baca Juga:  7 Fitur Baru WhatsApp di 2025 yang Wajib Kamu Coba Sekarang

Ia memungkinkan pengguna untuk hadir, untuk fokus, dan untuk kembali ke komunikasi yang lebih esensial.

“Kita hidup dalam dunia algoritma yang memaksa multitasking. Kembali ke ponsel konvensional adalah cara untuk memberi ruang pada diri sendiri,” ujar Caitlin Begg, sosiolog dan pendiri Authentic Social.

Techfin Insight: Ini Bukan Akhir dari Smartphone, tapi Awal dari Kesadaran Digital

Yang menarik dari tren ini bukan soal teknologi yang digunakan, melainkan kesadaran akan dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan mental.

Gen Z menunjukkan bahwa meski mereka lahir digital, mereka juga mampu mengambil jarak—dan itu, mungkin, adalah bentuk literasi tertinggi dalam dunia teknologi modern.

TAGGED:BlackBerryDumb PhoneKesehatan Mental
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Tentang:Arden Gustav
Cultural Curator Enthusiast
Follow:

Saya mengeksplorasi budaya yang membentuk perspektif kita. Dari musik, film, hingga tren lokal, saya menulis dengan pendekatan reflektif dan santai.

Tulisan Sebelumnya 👈 iOS 26 iPhone Skip iOS 19 dan Langsung ke iOS 26: Ini Bukan Sekadar Angka
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Yuk, LOGIN dulu buat komentar. Bisa juga pakai Google atau akun medsos kamu, kok!

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

iOS 26
BisnisInsight

iPhone Skip iOS 19 dan Langsung ke iOS 26: Ini Bukan Sekadar Angka

16 Juni 2025
digital detox
Gaya Hidup

Mental Overload Akibat Notifikasi Berlebih? Saatnya Digital Detox Cerdas

16 Juni 2025
PLN PDKB Bayah
Bisnis

PLN Turunkan PDKB di Bayah: Jaringan Tetap Hidup, Masyarakat Juga Terangkat

16 Juni 2025
Adaptive Power iOS 26
Teknologi

Aktifkan Sekarang! Fitur Adaptive Power iOS 26 Bikin Baterai iPhone Lebih Awet

16 Juni 2025
Google Drive
Teknologi

Google Drive Kini Bisa Rangkum PDF Otomatis, Begini Caranya

16 Juni 2025

Ruang Baca

- Advertisement -
Ad imageAd image
Techfin Insight
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techfin Insight hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techfin.id. All rights reserved.