Techfin Insight
Notifikasi
Kirim Tulisan
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Tentang Techfin.id
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • 🤩 Trending Topik:
  • PLN
  • PLN UID Banten
  • Personal Finance
  • Phones/Tablets/Mobile
  • Keuangan
  • Apple
  • AI
  • Investasi
Techfin InsightTechfin Insight
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Pilih Bahasa
    • id Bahasa Indonesia
    • en English
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
  • SaveBox
    • Bacaan Disimpan
    • Author Favorit

Terkini

Pelatihan Gratis 2025

Pelatihan Gratis 2025: Skill Praktis yang Sering Diremehkan, Tapi Dicari Pasar

25 Juni 2025
HP Nokia Android Terbaik 2025

Daftar HP Nokia Android Terbaik 2025: Pilihan, Spesifikasi, dan Nilai

25 Juni 2025
Nokia Lumia 5005G

Kembalinya Sang Legenda: Nokia Lumia 5005G dan Janji Baru di 2025

25 Juni 2025
Atomic Habits

Atomic Habits: Perubahan Besar Dimulai dari Hal Sepele

24 Juni 2025

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techfin Insight! 💡

Buat AkunKirim Tulisan
Punya akun di Techfin Insight? Sign In
Stay Connected
© 2025 Techfin Insight. All rights reserved.
Insight

Studi MIT: Terlalu Sering Pakai ChatGPT Bisa Melemahkan Otak

Publikasi: Selasa, 24 Juni 2025
Oleh:
Keira Zareen - Critical Insight Enthusiast
Share
2 Menit
Terlalu Sering Pakai ChatGPT
Studi MIT mengungkap penggunaan ChatGPT secara terus-menerus bisa menurunkan aktivitas otak, daya ingat, dan keterlibatan mental. Ketahui risiko utang kognitif akibat AI.
Navigasi Konten
Tiga Kelompok, Empat Bulan, Satu TujuanTemuan Mencengangkan: Aktivitas Otak Turun DrastisChatGPT Menyenangkan, Tapi Otak Jadi PenontonEfisiensi ≠ Pemahaman MendalamAI Bukan Masalah, Tapi KetergantungannyaBijak dalam Menggunakan AI

Techfin Insight — Kecanggihan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT telah mengubah cara kita bekerja, belajar, dan bahkan berpikir.

Namun, sebuah studi terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) justru mengingatkan adanya konsekuensi tersembunyi di balik kenyamanan itu: penurunan aktivitas otak, melemahnya daya ingat, dan hilangnya rasa kepemilikan atas karya tulis.

Penelitian bertajuk “Your Brain on ChatGPT: Accumulation of Cognitive Debt when Using an AI Assistant for Essay Writing Task” ini dilakukan oleh MIT Media Lab bersama sejumlah institusi akademik di AS.

Studi ini mengamati secara ketat pengaruh penggunaan large language model (LLM) seperti ChatGPT terhadap kinerja otak manusia dalam tugas menulis esai.

Tiga Kelompok, Empat Bulan, Satu Tujuan

Penelitian ini melibatkan 54 partisipan yang dibagi menjadi tiga kelompok:

  • Kelompok ChatGPT-only
  • Kelompok Google/machine search
  • Kelompok brain-only (tidak menggunakan alat bantu apa pun)

Selama empat sesi eksperimen dalam empat bulan, para peserta diminta menulis esai sambil mengenakan alat pendeteksi aktivitas otak (EEG).

Baca Juga:  Daftar HP Nokia Android Terbaik 2025: Pilihan, Spesifikasi, dan Nilai

Peneliti tak hanya menganalisis hasil tulisan, tetapi juga mencatat aktivitas saraf, wawancara pasca-menulis, dan kemampuan mengingat isi esai.

Temuan Mencengangkan: Aktivitas Otak Turun Drastis

Hasilnya mengejutkan: kelompok ChatGPT-only menunjukkan aktivitas saraf paling rendah. Gelombang alpha dan beta—yang berkaitan dengan fokus dan pengambilan keputusan—tercatat lemah.

Bahkan saat diminta menulis tanpa bantuan AI di sesi keempat, mereka tetap kesulitan fokus, tidak ingat apa yang baru ditulis, dan merasa asing terhadap tulisannya sendiri.

Sebaliknya, kelompok brain-only memperlihatkan aktivitas otak paling tinggi dan skor tulisan terbaik menurut penilaian gabungan juri manusia dan AI.

Jangan Lewatkan

Jualan Produk Digital
Mulai Jualan Produk Digital: Langkah Demi Langkah Hingga Hasilkan Cuan di 2025
Penipuan Pakai AI
8 Modus Penipuan Pakai AI Kian Marak, Kenali Sebelum Jadi Korban
Sering Pakai ChatGPT
Katanya Socmed Specialist, Tapi Kok Masih Nulis Konten Planning Manual?

ChatGPT Menyenangkan, Tapi Otak Jadi Penonton

Para peneliti menyebut fenomena ini sebagai “utang kognitif”—situasi ketika otak terbiasa outsourcing proses berpikir ke AI, yang dalam jangka panjang melemahkan refleksi, pemahaman mendalam, dan struktur berpikir.

“Semakin sering seseorang menggunakan ChatGPT, semakin kecil kemungkinan mereka untuk mengakses ingatan atau menganalisis secara mendalam,” tulis laporan MIT.

Baca Juga:  5 Fitur Kamera iPhone 16 yang Wajib Dicoba Kreator Konten

Pengguna cenderung hanya menyunting permukaan, tanpa memahami benar struktur atau argumen yang mereka “hasilkan”.

Tulisan tampak bagus, tapi tidak tertanam di memori atau menjadi bagian dari proses belajar personal.

Efisiensi ≠ Pemahaman Mendalam

Kelompok pengguna mesin pencari seperti Google berada di antara dua kutub: mereka tetap memiliki keterlibatan kognitif lebih baik dibanding pengguna ChatGPT, namun masih di bawah kelompok brain-only.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ini menunjukkan bahwa meskipun ada bantuan eksternal, proses seleksi dan pencarian informasi sendiri mendorong otak tetap aktif.

AI Bukan Masalah, Tapi Ketergantungannya

Melalui pendekatan gabungan EEG, NLP, wawancara, dan evaluasi multidimensi, studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan AI seperti ChatGPT sebaiknya dilakukan dengan sadar dan terbatas.

“Kami tidak menyalahkan teknologi. Tapi ketergantungan yang berlebihan dapat menurunkan kualitas pembelajaran, kemampuan reflektif, dan integritas kognitif manusia,” jelas tim MIT.

Dengan kata lain, AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti cara berpikir.

Penelitian ini mendorong perlunya studi jangka panjang tentang dampak LLM terhadap perkembangan otak manusia, khususnya generasi muda yang tumbuh bersama teknologi ini.

Bijak dalam Menggunakan AI

Studi ini menjadi pengingat penting di era AI: efisiensi tidak selalu sepadan dengan kualitas pemahaman.

Baca Juga:  Kebangkitan BlackBerry Classic 2025 Versi Android, Pernah Punya?

Menggunakan ChatGPT memang memudahkan, tetapi terlalu sering mengandalkannya bisa membuat kita “tidak benar-benar berpikir”.

Sebagaimana tubuh perlu olahraga agar tetap sehat, otak pun perlu latihan berpikir agar tetap tajam.

TAGGED:AIChatGPT
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Author:Keira Zareen
Critical Insight Enthusiast
Follow:

Aku mengeksplorasi isu sosial dan refleksi personal. Tulisanku berangkat dari keresahan kecil, mengajak kamu berpikir dan melihat dunia dari sudut yang berbeda.

Tulisan Sebelumnya 👈 Kamera iPhone 16 5 Fitur Kamera iPhone 16 yang Wajib Dicoba Kreator Konten
👉 Tulisan Selanjutnya Cara pakai Windows di MacBook Cara Pakai Windows di MacBook: Panduan Lengkap & Legal
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Kamu harus login dulu untuk memberi komentar. Bisa login pakai Google atau akun medsos, ya!

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Pelatihan Gratis 2025
InsightGaya Hidup

Pelatihan Gratis 2025: Skill Praktis yang Sering Diremehkan, Tapi Dicari Pasar

25 Juni 2025
HP Nokia Android Terbaik 2025
Teknologi

Daftar HP Nokia Android Terbaik 2025: Pilihan, Spesifikasi, dan Nilai

25 Juni 2025
Nokia Lumia 5005G
Teknologi

Kembalinya Sang Legenda: Nokia Lumia 5005G dan Janji Baru di 2025

25 Juni 2025
Atomic Habits
Gaya Hidup

Atomic Habits: Perubahan Besar Dimulai dari Hal Sepele

24 Juni 2025
Cara pakai Windows di MacBook
Teknologi

Cara Pakai Windows di MacBook: Panduan Lengkap & Legal

24 Juni 2025

Ruang Baca

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Pilihan untuk Kamu

Kamera iPhone 16

5 Fitur Kamera iPhone 16 yang Wajib Dicoba Kreator Konten

Liora N. Shasmitha
Teknologi Gaya Hidup
23 Juni 2025
YouTube

TV Tak Lagi Diminati, YouTube Kalahkan Netflix

Arden Gustav
Kultur Gaya Hidup
23 Juni 2025
PLN Pemasaran Keliling

PLN Pemasaran Keliling: Listrik Lebih Dekat, Hidup Makin Terang

Liora N. Shasmitha
Teknologi
23 Juni 2025
Keandalan Listrik Bandara Soekarno-Hatta

PLN Pastikan Keandalan Listrik Bandara Soekarno-Hatta

Aira Safeeya
Bisnis
23 Juni 2025
Tampilkan Lagi
Techfin Insight
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techfin Insight hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techfin.id. All rights reserved.