Tangerang Selatan, Techfin Insight — Di bawah langit cerah Pondok Jagung Timur, aroma masakan rumahan perlahan menguar dari Lapangan Badminton RW 11. Bukan dari dapur biasa, tapi dari deretan kompor induksi yang baru kali itu disentuh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Mutiara Farm.
Hari itu, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Serpong menggelar program Fun Cooking dengan Kompor Induksi—sebuah kegiatan edukatif yang dikemas seru, untuk memperkenalkan teknologi memasak yang hemat, aman, dan tentu saja, ramah lingkungan.
Dari Sawah ke Dapur Masa Kini
Kelompok ibu-ibu KWT ini dikenal aktif dalam pertanian organik skala rumahan. Tapi saat mereka diajak mencoba perangkat modern seperti kompor induksi, rasa penasaran dan antusiasme mereka tidak terbendung.
“Baru pertama kali pegang alat kayak gini, tapi ternyata gampang banget,” ujar Ibu Sri, sambil tertawa, tangannya masih sibuk mengaduk sayur bening yang matang dalam waktu singkat.
Mereka tak sekadar datang untuk menyaksikan demo. Mereka ikut memasak, mencicipi hasil kreasi sehat, hingga belajar langsung cara menggunakan peralatan masak listrik secara aman dan efisien.
Teknologi dan Kehidupan Sehari-Hari
Yudi Lordianto, Manager PLN UP3 Serpong, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar promosi teknologi, tetapi bagian dari misi besar PLN dalam mendorong Electrifying Lifestyle—transisi penggunaan energi bersih di kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin para ibu ini jadi agen perubahan. Kompor induksi bukan hanya praktis, tapi juga mendukung pola hidup modern yang hemat energi dan ramah lingkungan,” jelas Yudi di hadapan peserta.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan, Yepi Suherman, MM, menyebut kegiatan ini sebagai pendekatan yang “cerdas dan menyenangkan”.
“Edukasi yang dikemas dengan kegiatan langsung seperti ini justru lebih membekas. Sangat bagus untuk meningkatkan literasi energi dan keterampilan sehari-hari,” ucap Yepi.
Perubahan Dimulai dari Komunitas
Rangkaian kegiatan hari itu tidak hanya memberikan informasi, tetapi pengalaman nyata: bagaimana energi listrik bisa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, dari dapur ke sawah, dari rumah ke komunitas.
“Kalau biasanya masak pakai gas lama banget, ini lebih cepat dan panasnya merata,” tambah Bu Dini, anggota KWT lainnya, yang langsung berencana menabung untuk membeli kompor induksi.
Acara diakhiri dengan pembagian doorprize dan ramah tamah, tapi kesan tentang pentingnya energi bersih sudah tertanam dalam ingatan para peserta.
Lebih dari Listrik
Muhammad Joharifin, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, menegaskan bahwa PLN tak hanya hadir sebagai penyedia energi, tapi juga sebagai penggerak perubahan sosial dan ekologis.
“Kami ingin listrik tak hanya mengaliri rumah, tapi juga menyalakan kesadaran dan perubahan gaya hidup. Fun Cooking ini adalah bagian dari perjalanan kita menuju masyarakat yang lebih sadar energi,” pungkas Joharifin.
Dengan menggandeng kelompok komunitas seperti KWT, PLN menunjukkan bahwa transisi menuju energi bersih bisa dimulai dari skala kecil—dari satu dapur, satu kompor, dan satu resep kebersamaan.
Komentari lewat Facebook