Jakarta, Techfin Insight — Lebih dari 85 juta pekerjaan tergeser oleh otomatisasi, namun 97 juta peran baru justru tumbuh pesat karena teknologi kecerdasan buatan.
Data ini berasal dari laporan World Economic Forum yang menggambarkan bahwa transisi AI bukan lagi masa depan—ia telah menjadi realitas hari ini.
Agar tetap relevan dan diminati di dunia kerja, kamu perlu memastikan bahwa CV-mu sudah ‘fasih AI’.
Ini bukan hanya soal menyebutkan bahwa kamu menggunakan ChatGPT, tapi menunjukkan bahwa kamu memahami apa yang kamu lakukan dengan AI dan apa dampaknya terhadap hasil kerjamu.
Apa Saja Skill AI yang Perlu Dicantumkan dalam CV?
Berdasarkan laporan Coursera dan World Economic Forum tentang The Future of Jobs and Skills, inilah 17 skill AI paling dicari perusahaan saat ini:
Skill Teknis (Hard Skills)
- Generative AI (GenAI)
Kemampuan menggunakan model AI untuk menciptakan konten baru—teks, gambar, atau video. Digunakan di banyak industri kreatif dan pemasaran. - Applied Machine Learning
Mengimplementasikan machine learning ke dalam produk nyata seperti sistem rekomendasi atau prediksi. - PyTorch
Library populer untuk deep learning berbasis Python. Banyak dipakai dalam riset dan proyek AI praktis. - Computer Vision
Teknologi untuk mengenali dan memahami gambar. Digunakan dalam pengenalan wajah, OCR, dan kendaraan otonom. - Reinforcement Learning
Algoritma AI yang belajar melalui pengalaman. Banyak dipakai di robotika dan game. - Machine Learning
Inti dari AI modern. Mampu memproses data dan membentuk pola untuk pengambilan keputusan otomatis. - Deep Learning
Subbidang machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan besar. Berguna dalam NLP dan pengenalan citra. - Supervised Learning
Metode pelatihan ML menggunakan data berlabel. Umumnya digunakan untuk klasifikasi dan regresi. - Artificial Neural Networks
Model matematika yang meniru kerja otak manusia. Dipakai dalam hampir semua sistem AI canggih. - MLOps (Machine Learning Operations)
Menjembatani antara pengembangan model AI dan implementasi berkelanjutan. Cocok untuk engineer dan data scientist. - Prompt Engineering
Keahlian menyusun instruksi yang spesifik dan optimal untuk AI generatif agar hasil sesuai harapan. - AI Literacy
Literasi dasar tentang konsep, keterbatasan, dan etika penggunaan AI. Penting untuk semua profesi. - Big Data
Mampu menangani volume data yang sangat besar dan mengekstrak nilai bisnis darinya.
Skill Non-Teknis (Soft Skills)
- Critical Thinking
Kemampuan berpikir jernih, mengevaluasi jawaban AI, dan membuat keputusan berdasarkan data. - Analytical Thinking
Keterampilan mengolah data dan menemukan pola atau insight penting yang bisa ditindaklanjuti. - Resilience
Ketahanan mental menghadapi perubahan teknologi dan cara kerja yang serba cepat. - Creative Thinking
Menciptakan solusi baru dengan memanfaatkan AI sebagai alat bantu, bukan hanya sekadar pengguna pasif.

Bagaimana Cara Mencantumkan Skill AI di CV?
Cukup menulis “Menggunakan AI” tidak cukup. Tunjukkan hasil nyatanya. Misalnya:
- “Mengembangkan alur kerja berbasis AI yang menghemat waktu produksi kampanye hingga 60%.”
- “Meningkatkan rasio klik email sebesar 25% dengan skrip AI dan pengujian A/B.”
Hindari menyebutkan alat yang hanya digunakan untuk hiburan, kecuali relevan dengan pekerjaanmu. Misalnya, membuat GIF AI tidak perlu disebut, kecuali kamu mengelola akun media sosial.
Tools AI yang Layak Dicantumkan:
- ChatGPT
- Copilot
- Canva (Magic Design)
- HubSpot AI
- Beehiiv
- Semrush AI
Cara Belajar Skill AI dengan Cepat (Gratis)
Kamu bisa mulai dari platform berikut:
- Codecademy
- IBM SkillsBuild
- LinkedIn Learning (bila memiliki akun Premium)
- Simplilearn
Atau, cari microcredential di Coursera seperti:
- Artificial Intelligence Fundamentals (IBM SkillsBuild)
- Generative AI Content Creation (Adobe)
- Prompting Essentials Specialization (Google)
Skill AI bukan lagi pelengkap, melainkan pondasi utama untuk bertahan dan tumbuh di dunia kerja masa kini.
Seimbangkan keterampilan teknis dan kemampuan berpikir, serta sertakan dampak nyata dari penggunaan AI di CV-mu.
Ingat: Bukan AI yang akan menggantikanmu, tapi mereka yang mampu menggunakan AI-lah yang akan melaju lebih cepat.
Komentari lewat Facebook