Jakarta, Techfin Insight — Ketika sebagian besar dunia berlari ke arah ponsel layar penuh dan minim tombol, dua perusahaan asal Tiongkok justru melangkah ke arah sebaliknya.
Mereka menghidupkan kembali nuansa nostalgia ponsel BlackBerry, lengkap dengan keyboard QWERTY fisik yang dulu menjadi simbol produktivitas.
Kembalinya Keyboard Fisik: Antara Nostalgia dan Inovasi
Unihertz dan Zinwa Technologies resmi memperkenalkan Titan 2 dan Zinwa Q25, dua ponsel Android dengan desain yang mengingatkan kita pada kejayaan BlackBerry Classic dan Passport.
Langkah ini tentu menarik perhatian para pengguna yang merindukan sensasi mengetik dengan tombol fisik—sebuah pengalaman yang nyaris punah di era layar sentuh total.
“Bukan sekadar gimmick nostalgia, tapi solusi untuk segmen pasar yang rindu akan efisiensi mengetik dengan tombol nyata,” demikian dilaporkan CNBC Indonesia.
Titan 2: Modernisasi BlackBerry Passport
Unihertz, produsen ponsel niche yang dikenal dengan desain tangguh dan unik, menghadirkan Titan 2, versi modern dari BlackBerry Passport.
Layar kotak 4,5 inci dengan resolusi tajam 1.440 x 1.440 piksel berpadu dengan keyboard QWERTY yang kini dilengkapi lampu latar dan trackpad tersembunyi.

Ponsel ini dibekali spesifikasi tinggi:
- Chipset MediaTek Dimensity 7300
- RAM 12 GB, penyimpanan 512 GB
- Kamera utama 50 MP + telefoto 8 MP
- Kamera selfie 32 MP
- Baterai 5.050 mAh + fast charging 33W
- Sistem operasi: Android 15
Tambahan menarik lainnya adalah layar belakang sekunder 2 inci, berguna untuk melihat jam atau notifikasi dengan cepat. Titan 2 sudah mendukung jaringan 5G, dual SIM, dan face unlock.
Saat ini, Titan 2 sedang dalam tahap crowdfunding di Kickstarter dengan harga promosi USD 269 (sekitar Rp 4,3 juta). Jika sukses, pengiriman dilakukan mulai Oktober 2025 ke sejumlah negara.
Zinwa Q25: Evolusi dari BlackBerry Classic Q20
Zinwa Technologies mengambil pendekatan berbeda melalui Zinwa Q25, ponsel yang secara desain sangat mirip dengan BlackBerry Classic Q20.
Meski tampak klasik, jeroannya benar-benar baru:
- Chipset MediaTek Helio G99
- RAM 12 GB, memori internal 256 GB
- Kamera belakang 50 MP, kamera depan 8 MP
- Baterai 3.000 mAh
- Android 13 (tanpa kejelasan update ke Android 14+)
Zinwa menawarkan dua opsi:
- Unit lengkap siap pakai: USD 400 (±Rp 6,5 juta)
- Kit konversi: USD 300 (±Rp 4,8 juta), bagi yang sudah punya BlackBerry Classic
Keduanya dijadwalkan dikirim pada awal Agustus 2025.

Tak berhenti di situ, Zinwa juga sedang menyiapkan versi konversi untuk BlackBerry KEYone dan Passport, yang diberi kode nama K25 dan P26.
Apakah Ini Saatnya Keyboard Fisik Comeback?
Di tengah dominasi layar sentuh, kehadiran Titan 2 dan Zinwa Q25 bisa jadi momentum baru. Bagi para Gen Z dan milenial yang mencari sensasi unik—atau sekadar ingin tampil beda di dunia gadget homogen—ponsel ini bisa jadi pilihan yang menarik.
Tentu, bukan tanpa tantangan. Pasar yang mereka sasar masih niche, dan keberhasilan bergantung pada seberapa dalam kerinduan pengguna terhadap pengalaman mengetik yang sebenarnya.
Tapi satu hal pasti: BlackBerry mungkin sudah lama tiada, namun warisannya masih hidup lewat tangan-tangan kreatif di dunia Android.
Komentari lewat Facebook