Techfin Insight – Di era serba digital seperti sekarang, charger ponsel mungkin jadi benda yang paling sering kita gunakan. Tapi tanpa sadar, banyak dari kita punya kebiasaan yang tampaknya sepele: membiarkan charger tetap tercolok di stop kontak meskipun sedang tidak digunakan.
Sekilas, tindakan ini terlihat tidak berbahaya. Tapi menurut para ahli, justru bisa membawa konsekuensi serius, mulai dari pemborosan energi hingga risiko kebakaran.
Lebih dari Sekadar Boros Listrik
Menurut Halim Saleh, pakar teknik elektro, charger yang terus-menerus tersambung ke listrik tetap menyedot daya meskipun tidak digunakan. Fenomena ini dikenal sebagai standby power.
“Rata-rata konsumsi dayanya sekitar 0,1 hingga 0,5 watt. Memang kecil, tapi kalau dibiarkan setahun, dikalikan semua perangkat di rumah, tagihan listrik bisa naik cukup signifikan,” jelas Halim, dikutip dari RRI.
Artinya, selain tidak ramah lingkungan, kebiasaan ini juga memboroskan biaya listrik secara perlahan tapi pasti.
Risiko Kebakaran: Diam-diam Mengintai
Bahaya yang lebih besar dari sekadar pemborosan adalah kemungkinan korsleting dan kebakaran. Charger, terutama yang kualitasnya rendah, bisa mengalami pemanasan berlebih jika terus-menerus tercolok.
“Apalagi kalau stop kontak berada di area yang tertutup atau dekat bahan mudah terbakar. Komponen dalam charger bisa panas dan meleleh, memicu korsleting,” tambah Halim.
Kasus seperti ini memang jarang terjadi, tapi risikonya tetap nyata, terutama jika instalasi listrik di rumah tidak ideal.
Dampak pada Performa Perangkat
Kebiasaan membiarkan charger tercolok juga bisa menurunkan performa charger itu sendiri dan perangkat yang kamu pakai.
- Charger lebih cepat aus
- Aliran daya bisa menjadi tidak stabil
- Daya tahan baterai perangkat bisa menurun lebih cepat
Selain itu, pada perangkat lama yang belum memiliki fitur auto cut-off, risiko overcharging juga masih tinggi. Ini bisa menyebabkan baterai cepat rusak atau bahkan menggelembung.
6 Bahaya Utama Charger yang Dibiarkan Tercolok:
- Risiko kebakaran akibat pemanasan komponen internal
- Korsleting listrik terutama pada charger kualitas rendah atau kabel rusak
- Penurunan umur baterai akibat aliran listrik berlebih
- Kerusakan perangkat dari arus listrik yang tidak stabil
- Pemborosan energi listrik secara kumulatif
- Penurunan performa charger karena tidak pernah ‘beristirahat’
Cara Aman Mengisi Daya Ponsel
Untuk kamu yang ingin menghindari risiko-risiko di atas, berikut beberapa tips sederhana tapi efektif:
1. Cabut charger setelah digunakan
Kedengarannya sederhana, tapi kebiasaan ini bisa menyelamatkan perangkat—dan dompet kamu.
2. Gunakan smart plug atau timer
Jika kamu sering lupa, alat seperti smart plug bisa diprogram untuk memutus arus setelah beberapa jam.
3. Rutin cek kondisi charger
Jangan abaikan charger dengan kabel terkelupas atau bodi mengeluarkan bunyi. Ganti segera jika terlihat rusak.
Jangan Tunggu Sampai Terjadi Masalah
Kita memang hidup di zaman di mana charger dan stop kontak selalu dekat. Tapi kesadaran kecil seperti mencabut charger setelah dipakai, atau menggunakan perangkat berkualitas, bisa berdampak besar dalam jangka panjang.
Teknologi itu seharusnya membuat hidup lebih mudah—bukan malah menciptakan risiko baru yang sebetulnya bisa kita cegah.
Yuk, ubah kebiasaan mulai hari ini. Charger bukan hanya soal kepraktisan, tapi juga soal keselamatan.
Komentari lewat Facebook