Techfin.id – Sebuah tim peneliti internasional baru saja memperkenalkan alat pacu jantung sekecil beras yang berpotensi merevolusi dunia medis.
Ukurannya hanya sebesar butir beras, tapi kemampuannya luar biasa: bekerja tanpa kabel, ramah tubuh, dan bisa larut sendiri setelah tidak diperlukan.
Alat ini dirancang untuk menggantikan pacu jantung konvensional yang selama ini memiliki banyak risiko, terutama untuk pasien yang baru saja menjalani operasi jantung — termasuk anak-anak.
Masalah pada Pacu Jantung Konvensional
Setelah operasi jantung besar, dokter biasanya memasang pacu jantung sementara untuk menstabilkan detak jantung.
Namun, pacu jantung konvensional menggunakan kabel tipis yang disambungkan ke sumber listrik eksternal. Masalah bisa muncul jika jaringan luka (jaringan parut) terbentuk di sekitar kabel ini.
Ketika kabel dicabut, ada risiko merobek jaringan jantung yang sehat dan menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya.
Salah satu kasus tragis yang dikaitkan dengan komplikasi ini adalah wafatnya astronot Neil Armstrong.
Cara Kerja Pacu Jantung Biodegradable
Berbeda dari pacu jantung biasa, versi baru ini tidak menggunakan kabel sama sekali.
Alat ini ditanam langsung ke jaringan jantung dengan elektroda khusus yang memanfaatkan cairan tubuh sebagai sumber daya (elektrolit alami).
Kuncinya ada pada sistem fototransistor dan cahaya LED. Ketika alat ini mendeteksi detak jantung tidak normal (melalui sensor di kulit), sebuah LED akan menyala, mengaktifkan sirkuit pacu jantung melalui cahaya, dan mengirim impuls listrik ke jantung untuk menstabilkan irama.
Yang canggih, semua proses ini terjadi secara otomatis, tanpa campur tangan dokter setiap saat, dan tidak butuh kabel eksternal.
Aman untuk Tubuh dan Mudah Larut
Alat ini bisa dipasang melalui suntikan kecil (jarum 3 mm). Semua komponennya bersifat biokompatibel dan tidak beracun.
Beberapa bagian dari pacu jantung ini bahkan bisa larut dalam tubuh dalam waktu 1 hingga 3 tahun, tergantung bahan yang digunakan.
Karena ukurannya sangat kecil dan tidak mengganggu pemindaian MRI, alat ini cocok digunakan pada anak-anak yang baru menjalani operasi jantung.
Miniaturisasi ini juga memungkinkan sinkronisasi di beberapa area jantung secara bersamaan — sesuatu yang sulit dilakukan oleh pacu jantung konvensional.
Menuju Uji Coba Manusia dan Produksi Massal
Saat ini, pacu jantung inovatif ini masih dalam tahap uji coba praklinis. Namun, hasil awalnya menjanjikan.
Sudah diuji pada hewan dan jantung manusia yang sudah tidak hidup. Tim peneliti kini bersiap mengajukan izin uji coba pada manusia.
Proses persetujuan alat medis biasanya memakan waktu 5 hingga 7 tahun, namun tim sangat optimis dengan keunikan teknologinya.
Menurut Alex Abramson dari Georgia Institute of Technology, ini adalah “riset yang luar biasa,” terutama dari sisi kemampuan pacu jantung merespons cahaya untuk mengatur irama jantung.
Meski begitu, Abramson mencatat beberapa tantangan, seperti kedalaman cahaya LED yang hanya efektif sampai 40 mm, dan daya baterai terbatas jika alat digunakan terlalu sering.
Masa Depan Alat Kesehatan Ada di Depan Mata
Pacu jantung mini yang bisa larut sendiri ini adalah contoh nyata dari perpaduan teknologi dan kemanusiaan.
Ukurannya kecil, cara kerjanya canggih, dan dampaknya bisa sangat besar, terutama bagi anak-anak dan pasien yang tidak cocok dengan alat konvensional.
Jika berhasil masuk ke pasar, alat ini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga mengurangi trauma, komplikasi, dan biaya perawatan jangka panjang.
Masa depan alat medis yang lebih pintar, lebih ringan, dan lebih manusiawi tampaknya bukan lagi mimpi.